(Unila) : Universitas Lampung (Unila) kembali menggelar workshop dalam rangka penyusunan rencana strategik (Renstra). Menariknya, dalam workshop penyusunan Renstra Unila Tahun 2016-2020 ini, pihak panitia menghadirkan Prof. Dr. Ir. Sitanala Arsyad sebagai pemateri yang juga mantan rektor pertama Universitas Lampung.

Dalam penyampaian materinya, Sitanala memaparkan Perencanaan Strategik Unila, History and Lesson Learned, Tata Kelola Kampus, serta Perbaikan Mutu Terus Menerus. Dikatakan mantan rektor IPB ini, terdapat beberapa poin penting dalam membangun dan mengelola kampus. Di antaranya membangun semangat perbaikan yang dilakukan secara terus menerus. Menurutnya, jiwa dan semangat perbaikan mutu terus menerus perlu dijadikan landasan dalam penyusunan rencana pembangunan universitas maupun rencana strategik dan pelaksanaannya.

Untuk meningkatkan daya saing, mutu layanan kampus dan keluarannya harus terus menerus diperbaiki agar kampus dapat benar-benar memberikan sumbangan yang nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara. “Tak hanya itu, laporan evaluasi diri selain digunakan sebagai dasar penyusunan rencana pembangunan universitas maupun rencana startegik, juga digunakan sebagai alat perbaikan mutu terus menerus,” paparnya di sela-sela penyampaian materi di Hotel Sahid, Bandarlampung, Senin (29/9).

Selain Sitanala, beberapa pemateri lainnya turut berkontribusi dalam penyampaian materi. Yakni yang membahas tentang Arah dan Strategi Pengembangan Universitas oleh dosen Universitas Indonesia Prof. Chan Basaruddin, Drs., M.Sc., Ph.D. Kemudian Wakil Rektor IV Unila Prof. Dr. John Hendri, M.Sc., dalam pemaparan materi Evaluasi Diri Unila dan Achmad Machmudin, S.IP., M.Si., dalam Kesesuaian Rencana Strategik Dikti dan Renstra Unila dalam Pencapaian Indikator Kinerja.

Di kesempatan yang sama, Rektor Unila Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S., mengungkapkan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Unila 2005-2025 merupakan landasan yang kuat bagi pengembangan dan pembangunan Unila ke depan. RPJP Unila 2005-2025 mensyaratkan Unila mampu bersaing secara nasional dengan menempati posisi sepuluh besar perguruan tinggi nasional pada 2025. Berdasarkan RPJP tersebut, maka disusunlah Renstra Unila 2016-2020 sebagai acuan operasional pelaksanaan RPJP 2005-2025.

Seperti yang diperjuangkan dalam RPJP Unila maka workshop penyusunan renstra ini diadakan dalam rangka membangun daya saing nasional menuju sepuluh terbaik secara nasional. “Ini merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan masukan terutama dari UPT dan jurusan mengenai apa yang diperlukan juga apa yang sudah diberikan dan diwujudkan. Dalam perjalanan berikutnya, kita akan melaksanakan renstra dengan baik sehingga pelayanan pendidikan, penelitian, dan pengabdian dapat berjalan dengan baik,” urainya.[] Inay