(Unila): Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) kembali menghadirkan nuansa budaya lokal dalam kegiatan Summer Camp 2025 dengan menyelenggarakan Workshop Tari dan Musik Tradisional Lampung, Selasa, 22 Juli 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Kampus A FKIP Unila, Jalan Panglima Polim ini diikuti 19 mahasiswa asing yang berasal dari 12 negara peserta Summer Camp.

Workshop dirancang sebagai bagian dari program pembelajaran interaktif dengan pendekatan ethno-pedagogy dan ethno-science, yang menjadi ciri khas Summer Camp FKIP Unila.

Dalam suasana yang hangat dan penuh semangat kolaboratif, para peserta mendapatkan pelatihan langsung dari para dosen ahli di bidang seni budaya, yaitu Agung Hero Hernanda, M.Sn., Dr. Dwiyana Habsary, S.Pd., M.Hum., serta tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Tari dan Pendidikan Musik FKIP Unila.

Para peserta diajak mengenal filosofi, gerak dasar, hingga makna yang terkandung dalam tari tradisional Lampung, serta memainkan berbagai alat musik tradisional khas daerah seperti gamelan, gambus, dan cetik (xylophone Lampung).

Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga sekaligus promosi budaya lokal kepada para peserta internasional yang berasal dari berbagai negara, seperti Jepang, Malaysia, Thailand, Nigeria, Ghana, Uganda, hingga Sudan. Tak hanya belajar, peserta juga berinteraksi aktif dalam sesi kolaboratif yang mempererat hubungan lintas budaya.

Ketua Penyelenggara Summer Camp 2025, Yanuar Dwi Prastyo menyampaikan, kegiatan ini bertujuan tidak hanya mengenalkan kekayaan seni budaya Lampung kepada dunia internasional, tetapi juga menanamkan nilai-nilai multikulturalisme, empati budaya, dan pembelajaran lintas negara.

Dengan semangat kolaboratif, FKIP Unila terus membuka ruang-ruang pembelajaran global yang berbasis lokal, sekaligus menjadikan kampus sebagai pusat diplomasi budaya Indonesia kepada dunia. [Rilis]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

+ 59 = 68