(Unila): Bulan Agustus 2025 menandai berakhirnya kegiatan student exchange tahun 2025 yang digelar sejak sejak 1 April 2025. Kegiatan tersebut terselenggara dalam kerangka kerja sama antara Universitas Lampung (Unila) dan l’École Nationale des Travaux Publics de l’État (ENTPE).
Pada periode 2025, ENTPE mengirimkan dua orang mahasiswa, Joris Onillon dan Mathilde Buré. Joris ditempatkan di Fakultas Teknik Unila. Ia mengambil fokus kajian pada analisis dan rekomendasi Kota Baru dan Lampung Metropolitan Area. Selama student exchange, Joris dibimbing Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc.
Sementara itu, Mathilde melaksanakan student exchange di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unila. Ia mengambil tema penelitian yang menyoroti peran penyediaan layanan air dan sanitasi untuk perempuan dan anak di Provinsi Lampung. Dalam pelaksanaan risetnya, Mathilde dibimbing Prof. Dr. Ari Darmastuti, M.A.
Dalam penyelenggaraan student exchange, Unila turut menggandeng Pemerintah Provinsi Lampung sehingga kedua mahasiswa ENTPE juga mendapat kesempatan untuk melakukan internship di Bappeda Provinsi Lampung dengan memilih topik riset sesuai minat masing-masing.
Kegiatan internship ini disambut antusias Joris dan Mathilde. Keduanya menuturkan, mereka sangat terkesan dengan student exchange yang dilaksanakan Unila.
“Saya sangat senang bisa mengikuti student exchange di Unila karena di sini, saya bisa belajar perencanaan di Bappeda. Saya juga dibimbing para dosen untuk melakukan riset. Dan, saya bisa berinteraksi dengan para mahasiswa di kelas Bahasa Prancis di Jurusan Hubungan Internasional, FISIP Unila, dan di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis di FKIP Unila. Sebuah pengalaman yang luar biasa,” ungkap Joris.
Kesan mendalam juga disampaikan Mathilde. Ia berkata, student exchange di Unila memberikan perspektif baru baginya, sekaligus membuka cakrawala pengetahuan yang lebih luas. Ia dapat melihat langsung proses perencanaan pembangunan di Provinsi Lampung.
“Ketika datang, saya disambut kepala Bappeda di sela-sela musrenbang, dan saya menyaksikan langsung proses FDG-nya. Dalam hal akademik, saya juga selalu dibimbing oleh dosen pendamping. Saya juga senang karena mendapat kesempatan untuk menjalin pertemanan dengan kawan-kawan seumuran, yaitu para mahasiswa kelas Bahasa Prancis di Jurusan Hubungan Internasional, FISIP Unila, dan di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis di FKIP Unila. Bagi saya, student exchange di Unila ini sebuah paket komplet,” ujarnya.
Dengan kesan mendalam yang dirasakan, Joris dan Mathilde sangat ingin kembali ke Indonesia di masa mendatang. Keduanya pun akan mempromosikan kegiatan student exchange di Unila kapada adik-adik kelas mereka.
Joris dan Mathilde sangat berharap, kerja sama yang telah diinisiasi Unila dan ENTPE sejak tahun tahun 2012 ini dapat terus terjalin, terlebih kegiatan student exchange yang telah berlangsung sejak tahun 2014.
Harapan Joris dan Mathilde diamini penanggung jawab kerja sama Unila dan ENTPE, Dr. Arie Fitria, S.IP., M.T., D.E.A. Menurutnya, Unila dan ENTPE telah sepakat untuk memperpanjang kerja sama pada Juni 2024 lalu ketika Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., melaksanakan kunjungan ke ENTPE di Kota Lyon, Prancis. Kehadiran Rektor Unila di ENTPE merupakan kunjungan balasan, setelah Direktur Internasional ENTPE menyambangi Unila pada Februari 2014 silam. [Rilis]