(Unila): Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani, M.Si, bersama Gubernur Lampung Ir. Arinal Djunaidi melakukan soft opening Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Unila, Senin 28 Juni 2021.

Kegiatan yang berlangsung di gedung A fakultas kedokteran ini dihadiri sejumlah jajaran pimpinan pemerintah Provinsi Lampung, pimpinan kampus setempat, serta ketua Kolegium Pulmonologi dan Ilmu Respirasi Pusat secara daring.

Dekan Fakultas Kedokteran Unila Prof. Dyah Wulan S.R.W., saat memulai acara menjelaskan, fakultas kedokteran sudah beroperasional sejak 19 tahun lalu dan merupakan prakarsa dari masyarakat Provinsi Lampung bersama para stakeholder, baik pemerintah maupun internal Unila.

Hingga saat ini, FK Unila memiliki lima program studi (prodi) yang salah satunya Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi. FK juga terus berupaya memperjuangkan program studi lain pada level S1, S2, dan S3 hingga prodi spesialis. Hal itu terus diimbangi dengan merealisasikan masterplan dan pembangunan fasilitas pendukung lain.

Dyah berharap, dengan diterimanya peserta PPDS angkatan pertama dapat menunjukkan kualitas diri yang baik dalam proses pembelajaran serta lulus sesuai target yang ditentukan yakni, delapan semester atau empat tahun.

Ketua Kolegium Pulmonologi dan Ilmu Respirasi Prof. dr. Faisal Yunus, Sp.P(K)., Ph.D., saat sambutan secara daring mengapresiasi pemerintah dan Unila atas upaya mendukung berdirinya PPDS khususnya, pulmonologi dan ilmu respirasi ini.

Pentingnya keberadaan profesi dokter paru yang saat ini dibutuhkan membuatnya yakin untuk merekomendasikan berdirinya PPDS spesialis Pulmonologi dan Ilmu Respirasi di Unila.

Ia berharap, Indonesia khususnya Universitas Lampung dapat mencetak para ahli dan dokter spesialis paru dengan rasio yang sesuai sehingga dapat tersebar ke seluruh Indonesia.

Faisal juga mengungkapkan, Unila merupakan perguruan tinggi ke 12 di Indonesia yang telah membuka PPDS spesialis Pulmonologi dan Ilmu Respirasi.

Umumnya saat pertama kali PPDS dibuka, kolegium hanya mengizinkan tiga orang saja sebagai peserta pertama. Tetapi melihat kondisi pandemi saat ini pihaknya mengizinkan penerimaan peserta sejumlah tujuh orang.

“Ini adalah satu-satunya program studi baru, yang PPDSnya langsung menerima tujuh orang,” ujarnya.

Rektor Unila saat memberi sambutan menjelaskan, FK Unila sejak mulai berdiri hingga saat ini telah melalui berbagai proses yang membuat fakultas termuda di Unila ini semakin kuat dan berkembang pesat.

Perkembangan itu juga didukung kondisi geografis Provinsi Lampung yang merupakan gerbang pulau Sumatra. Dengan posisi strategis itu bisa menjadi alternatif bagi mahasiswa dari daerah lain yang ingin kuliah di luar pulau Jawa.

Unila, kata Karomani,  senantiasa berupaya mendukung proses pembelajaran yang ada di fakultas kedokteran. Salah satunya dengan rencana pendirian RSPTN sebagai Rumah Sakit Pendidikan (RSP) dan Pusat Penelitian Terpadu di lingkungan Kampus Hijau.

Pembangunan RSPTN ke depannya diharapkan dapat berkontribusi dalam proses pembelajaran dan mencetak lulusan berkualitas di bidang kedokteran. Salah satunya di bidang pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi.

Menanggapi pernyaataan itu, Gubernur Ir. Arinal Djunaidi yang hadir secara langsung berharap, dengan didirikannya PPDS bidang pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi dapat lebih berkontribusi dalam penanganan Covid-19 dan penyakit paru di Provinsi Lampung.

Pemerintah Provinsi Lampung selalu memberikan dukungan penuh pembukaan PPDS bidang pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi. Selain itu, pemerintah juga memfasilitasi Fakultas Kedokteran Unila dengan Rumah Sakit Umum Abdoel Muluk sebagai upaya mendukung proses pembelajaran FK Unila. [Humas/Riky]