PDD5
Tim PDD melakukan rapat koordinasi di Sekretariat PDD, Gedung Rektorat Lantai 3 Universitas Lampung, Kamis (6/2).

(Unila) : Semangat belajar mahasiswa program studi di luar domisili Universitas Lampung (PDD Unila) di Kabupaten Mesuji sangat tinggi. Para mahasiswa tetap giat mengikuti perkuliahan meski harus menempuh jarak puluhan kilometer menuju lokasi pendidikan.

Tarkono, S.T. M.T. selaku Ketua Program Studi DII Teknik Mesin Unila sekaligus dosen pengajar di Mesuji mengatakan, tim pembina saat melakukan  monitoring dan evaluasi (monev) akhir Januari lalu bertepatan dengan waktu pelaksanaan ujian semester. Menurutnya, sangat tergambar antusiasme para mahasiswa di sana yang ingin mengikuti ujian.

“Jarak dari rumah mahasiswa menuju lokasi perkuliahan itu rata-rata 2 jam perjalanan ditempuh dengan motor. Meski jauh dan harus melewati jalan yang nggak karuan itu mahasiswa tetap datang ujian. Berbeda sekali dengan mahasiswa di kota, mungkin sudah banyak yang nggak masuk,” ujarnya, Kamis (6/2).

Bahkan, kata dia, ada salah satu mahasiswa yang mengalami kecelakaan dalam perjalanan saat akan mengikuti ujian tetapi tetap hadir meski dengan kaki yang pincang. Artinya harus diakui, keinginan mereka untuk memperbaiki diri, hidup, dan mendapatkan ilmu pengetahun itu cukup tinggi.

Tim PDD Unila selain meninjau proses pembelajaran juga memeriksa kelengkapan alat-alat laboratorim dan perlengkapan kantor yang sudah didatangkan dari Jakarta. Antara lain mesin las SMAW dan las asetilen sebanyak 4 buah, mesin las tig dan mig, press hydrolic machine, electroda storage machine 2 buah, drill press machine, foot shear machine, mesin sprayer tekanan tinggi, spot welding, notebook, 16 unit komputer, 3 unit LCD, genset, dan 3.000 eksemplar buku untuk perpustakaan.

Diungkapkan Tarkono, peralatan laboratorium yang digunakan untuk menunjang proses praktikum mahasiswa DII Teknik Mesin PDD Mesuji tergolong sangat lengkap dan baru. Bahkan lebih canggih dari yang dimiliki Unila. “Untuk pengelasan saja menggunakan mesin SMAW yang multi operator. Jadi satu mesin bisa dipakai enam orang sekaligus. Unila sendiri belum ada, baru pakai mesin las SMAW biasa. Termasuk alat-alat canggih lainnya yang baru di sana, kita belum punya,” kata Dosen Fakultas Teknik ini.

Dalam monitoring dan evaluasi di daerah perbatasan Lampung-Sumatera Selatan itu, tim PDD diterima langsung Bupati Mesuji Khamamik didampingi panitia persiapan Akademi Komunitas (AK) Slamet Sulaiman. Tim terdiri dari Ketua PDD Ir Fauzan Murdapa M.T., R Sigit Krisbintoro, M.IP., Kepala BAPSIK Drs Mardi Syahperi M.M., Drs. Basrowi, Fajrianto M.T., dan Tarkono, S.T. M.T.

Drs. Basrowi menambahkan, saat ini terdapat 127 mahasiswa yang dibina dalam PDD Kabupaten Mesuji dan Pringsewu. Awalnya tim pembina menargetkan 60 mahasiswa di masing-masing program studi (prodi) sehingga total berjumlah 180 orang. Namun, pihaknya tidak bisa memenuhi target lantaran waktu pembukaan pendaftaran dilakukan setelah para calon mahasiswa memperoleh tempat belajarnya masing-masing.

“Target kita setiap prodi di dua kabupaten itu 60 mahasiswa. Tapi tidak tercapai karena keluarnya izin penyelenggaraan PDD sudah menjelang akhir tahun sehingga momen perekrutan mahasiswa juga sudah berakhir,” paparnya.

Ke depan, kata dia, tim pembina PDD Unila akan mengupayakan agar pembukaan program studi dilakukan lebih awal dibanding tahun lalu. Hal ini ditujukan agar target perekrutan mahasiswa program studi di luar domisili dapat terpenuhi.[] Inay