(Unila) : SMP Negeri 7 Bandarlampung dan SD Negeri 1 Langkapura berhasil meraih Adiwiyata. Penghargaan diberikan kedua sekolah binaan Universitas Lampung (Unila) tersebut lantaran telah memenuhi semua indikator penunjang aktivitas di sekolah yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

Koordinator program penerapan kurikulum perubahan iklim Maulana Mukhlis menyambut baik penghargaan tersebut. Ia mengatakan, program penerapan kurikulum iklim telah diujicobakan di empat sekolah yakni SMPN 7, SMPN 27, SDN 1 Langkapura, dan SDN 1 Karangmaritim, Bandarlampung.

Upaya menanggulangi permasalahan perubahan iklim yang selama ini digulirkan SMPN 7 Bandarlampung dan SDN 1 Langkapura berbuah hasil. Melalui penyisipan materi adaptasi perubahan iklim ke dalam materi pembelajaran serta kegiatan kesiswaan, kedua sekolah tersebut meraih penghargaan Adiwiyata.

SMPN 7 Bandarlampung dan SD Negeri 1 Langkapura merupakan dua dari empat sekolah binaan Unila yang sudah menerapkan kurikulum pendidikan perubahan iklim. Program itu menjadi kerja sama Pemerintah Kota Bandarlampung dan Universitas Lampung.

Dari hasil pengamatan para dosen Unila yang melakukan riset terkait penerapan materi perubahan iklim disimpulkan kedua sekolah ini memang pantas mendapatkan anugerah Adiwiyata.

“Secara indikator kedua sekolah tersebut memenuhi semuanya. Di antaranya kebijakan sekolah, kurikulum, kegiatan partisipasi sekolah, serta sarana-prasarana yang menunjang aktivitas di sekolah terkait lingkungan hidup,” kata dia, Minggu (13/10).

Penghargaan ini langsung diberikan Wali Kota Bandarlampung Herman HN di Gedung Semergou, Rabu (9/10). Wali Kota menganugerahkan predikat sekolah Adiwiyata kepada lembaga pendidikan yang dinilai turut serta mengupayakan pelestarian lingkungan Bandarlampung.

Maulana meyakini, kedua sekolah tersebut memang sudah menerapkan kurikulum pendidikan perubahan iklim yang selama ini dirinya riset. “Inilah yang menjadi poin tertinggi dalam penilaian kemarin,” ujar akademisi FISIP Unila ini.

Selain itu, kedua sekolah tersebut juga sudah turut menyelenggarakan kegiatan yang perduli terhadap lingkungan secara partisipatif. Contohnya kegiatan penanaman pohon yang selama ini dilakukan oleh siswa dan guru.

Ia berharap, program pendidikan perubahan iklim dapat segera diterapkan di seluruh sekolah di Bandarlampung, sehingga banyak sekolah yang dapat meraih penghargaan serupa. “Bahkan kita menargetkan sekolah-sekolah di Bandarlampung ini ke depannya bisa meraih penghargaan lingkungan berlevel nasional,” imbuhnya.[] Mutiara