(Unila): Universitas Lampung (Unila) kembali melahirkan sosok inspiratif dalam prosesi Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026 yang berlangsung di Gedung Serbaguna (GSG) Unila pada Sabtu, 20 September 2025.
Diva Annisa Fitri, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dinobatkan sebagai Lulusan Terbaik Kesatu Program Sarjana tingkat universitas dengan total skor 374 dan predikat kelulusan Pujian.
Berangkat dari Lampung, Diva memilih Unila sebagai tempat menimba ilmu karena dorongan kuat untuk mengembangkan diri sekaligus berkontribusi di bidang pendidikan.
“Yang menginspirasi saya kuliah di Unila adalah keinginan untuk berkembang dan memberikan manfaat bagi pendidikan di daerah saya,” ujarnya.
Perjalanan Diva hingga meraih predikat wisudawan terbaik bukan tanpa tantangan. Ia mengaku motivasi terbesar datang dari keluarga yang selalu mendukungnya, meski perjalanan akademiknya tak lepas dari kegagalan.
“Saya belajar bahwa kegagalan bukan akhir, justru dari situlah saya belajar untuk bangkit dan terus berjuang,” tuturnya.
Selama berkuliah, Diva aktif mengasah kemampuan di berbagai bidang. Ia sering mengikuti lomba bahasa Inggris, aktif di dunia modeling, serta turut serta dalam ajang pageant di tingkat daerah maupun nasional.
Tak berhenti di situ, Diva juga terjun di berbagai organisasi seperti AIESEC, menjadi volunteer di Busa Pustaka (rumah baca), hingga mengajar anak-anak. Dunia non-akademik pun tak luput ia tekuni, mulai dari Muli Mekhanai, modeling/runway, hingga pengalaman magang di Humas Unila.
Kiprah Diva di dunia akademik semakin unik karena ia menjalani double degree, menempuh studi di dua kampus dengan bidang yang berbeda. Ia menulis dua skripsi.
Pertama, di Unila berjudul “The Implementation of Guessing Game to Students’ Vocabulary Mastery at Limos Kindergarten” dan di kampus lain berjudul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Disiplin, dan Motivasi terhadap Kinerja Guru pada TK Limos Kindergarten Bandar Lampung.”
“Proses double degree cukup menantang karena harus membagi waktu, tenaga, dan fokus. Tapi dari situ saya belajar manajemen waktu, disiplin, dan cara menjaga keseimbangan antara akademik dan kegiatan luar kampus,” kata Diva.
Prestasi dan aktivitas itu membentuk Diva menjadi pribadi multitalenta. Ia mengaku banyak mendapat pelajaran berharga dari lomba dan aktivitas yang diikuti, terutama kemampuan bersosialisasi, bertemu dengan banyak orang baru, dan memetik nasihat hidup dari orang-orang berpengalaman.
Di balik kesibukannya, Diva tetap menjaga keseimbangan diri dengan menyusun prioritas dan jadwal harian.
“Saya berusaha menyelesaikan tanggung jawab tepat waktu, tapi juga memberi ruang untuk istirahat dan kehidupan pribadi,” jelasnya.
Kesuksesan Diva juga tak lepas dari dukungan mentor. Ia menyebut keluarga, terutama sang kakak Alfadel Arman Rizzy, sebagai penyemangat utama. Selain itu, ada dosen favoritnya, Sir Fajar Riyantika, yang kerap ia mintai nasihat akademik, serta Kak Andri dan Kak Dafa dari Humas Unila yang telah dianggapnya seperti keluarga sendiri.
Prinsip yang selalu Diva pegang adalah grit, yaitu daya juang untuk terus berusaha meski sering gagal. Prinsip inilah yang menuntunnya hingga berada di titik puncak sebagai wisudawan terbaik sarjana Unila 2025.
Ke depan, Diva bercita-cita melanjutkan studi S2 dan tetap berusaha memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan. Ia telah menunjukkan dedikasinya dengan memperkenalkan budaya Lampung di kancah nasional melalui ajang Duta Wisata, serta menerapkan ilmu yang didapat di FKIP Unila langsung dalam praktik mengajar di TK.
Menutup kisahnya, Diva menyampaikan pesan inspiratif untuk sobat Unila.
“Jangan mudah menyerah. Fokuslah pada bidang yang kamu sukai, berikan yang terbaik untuk keluarga dan orang-orang di sekitar, serta percayalah bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil yang indah pada waktunya.”tutupnya” [Magang_Vera Sihotang]













