(Unila): Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lampung (BEM Unila) gelar agenda penutup BEM U Unila bertajuk Regeneration of Civilization, Sabtu (6/1/2018), di ruang sidang utama lantai IV Rektorat Unila.

Kegiatan dihadiri Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., didampingi Presiden BEM U dan para jajaran pimpinan BEM Kabinet Bersama Luar Biasa.

Dalam sambutannya Hasriadi mengungkapkan, Indonesia kini berada pada persimpangan jalur. Obat-obat terlarang kadang dengan mudah ditemui. Sedangkan Indonesia dan India akan mendapatkan bonus demografi. Dengan kata lain, akan banyak manusia produktif pada tahun 2025.

“Ini merupakan pontensi. Tapi bayangkan jika 10 persen dari hal potensial itu tercemar obat terlarang, maka akan terpuruk lah Indonesia. Ini diduga menjadi strategi global untuk menghancurkan masa depan bangsa,” tegas Hasriadi.
Oleh karena itu, lanjutnya, sebagai generasi muda harus memiliki tanggung jawab moral tentang masa depan bangsa. Pendidikan karakter, revolusi mental, harus dimulai dari diri sendiri.

Keberhasilan mahasiswa di dunia kerja, membutuhkan karakter positif. IPK besar saja tidak menjamin keberhasilan dirinya di masa depan. Maka maksimalkan kegiatan untuk membentuk karakter sebagai modal di masa depan.

Hasriadi juga menyampaikan sejumlah progres dan rencana yang akan dilakukan Unila dalam waktu dekat. Di antaranya, Unila tengah berupaya berkoordinasi kepada pemerintah pusat mengenai persiapan untuk membangun Rumah Sakit Pendidikan. Selain itu, perbaikan Rusunawa, penerapan konsep pesantren, dan berdaya guna juga akan coba diterapkan.

Tak hanya itu, Unila berencana membangun kampus II di Kota Baru, Lampung Selatan, di atas tanah seluas 150 hektare hibah dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Unila juga akan membangun pusat riset hortikultura di lahan tersebut. Ini adalah gambaran Unila ke depan.

“Saat ini Unila merupakan universitas yang sangat progresif. Kita juga patut bangga apabila Unila dapat penghargaan 18 terbaik di tingkat nasional,” katanya.

Presiden BEM U Herwin Saputra menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua unsur elemen yang telah mendukung berjalannya kabinet ini. “Belajar itu bukan soal mengahabiskan buku-buku, bukan juga soal teori. Belajar itu soal memperbanyak pengalaman, semua itu tentang proses”.

Ucapan terima kasih kepada rektor atas bimbingan dan amanah. “Mengutip perkatan Umar bin Abdul Aziz, saya takut dengan neraka. Ini mengartikan bahwa pemimpin itu bukan soal waktunya, tetapi mengenai kebermanfaatannya.[Riky/Inay_Humas]