IMG_0376-1
Seminar nasional LPM Unila, Selasa (3/12), di Graha Pattimura, Telukbetung, Bandarlampung.

(Unila) : Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Sugeng P. Harianto meresmikan seminar nasional yang diselenggarakan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Unila, Selasa (3/12), di Graha Pattimura, Telukbetung, Bandarlampung.

Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Tulangbawang Ir. Hanan A. Razak, M.S., Assisten II Lampung Barat Gunawan Rasyid, dan Guru Besar Universitas Negeri Surakarta Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, M.S. Selain itu, terdapat para dekan Unila dan puluhan peserta dari berbagai universitas di tanah air.

Dalam sambutannya, Rektor Unila mengatakan, salah satu tugas Unila adalah melakukan pengabdian kepada masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat Lampung. Ia menilai, siapapun pemimpin yang memerintah tidak masalah karena muaranya adalah menyejahterakan masyarakat.

Selain soal penelitian, lanjut Rektor, Unila juga memberikan kontribusi kepada masyarakat Lampung lewat Program Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP). Ini merupakan peluang bagi masyarakat prasejahtera untuk mengenyam pendidikan gratis di Unila.

IMG_0393-1
Prof. Dr. Totok Mardikanto

Pasca-peresmian, para peserta menyimak materi Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Ekonomi Rakyat oleh Prof. Totok. Menurutnya, pemeberdayaan atau pengembangan kapasitas dapat dilakukan pada manusia, lingkungan, usaha, dan kelembagaan.

Pada manusia, yang dapat dikembangkan adalah kapasitas individu, kapasitas entitas, dan kapasitas sistem atau jejaring. Pada lingkungan, yang dapat diberdayakan adalah lingkungan fisik, sosial, kebudayaan, dan kelembagaan.

Selanjutnya, kelembagaan sosial atau adat, bisnis atau ekonomi, bahkan kekuasaan atau birokrasi dapat diberdayakan. Kemudian, pada bidang usaha, pilihan komoditas, studi kelayakan dan perencanaan bisnis, pembentukan badan usaha, manajemen, dan pengembangan jejaring kemitraan merupakan hal-hal yang dapat diberdayakan.

Dalam konteks ekonomi kerakyatan, pemberdayaan dapat dilakukan dengan pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK) yang melibatkan masyarakat luas prasejahtera. Hal ini akan berjalan baik bila UMK didekatkan pada informasi, permodalan, pasar, advokasi, dan pendampingan.

IMG_0332-1
Para peserta seminar nasional LPM Unila

Program UMK dapat dibiayai dari program-program APBD/APBN, LSM/CSR, perguruan tinggi, bank, bahkan dari kantong pribadi. Selanjutnya, pemberdayaan dimulai dari on-farm, off farm, hingga non-farm.  Mulai dari produki, pegiat UMK diarahkan tentang perolehan kredit produksi, sarana produksi, pengujian dan penyuluhan, hingga pengolahan dan pemasaran hasil. Dengan demikian UMK akan berjalan dengan baik dan menyejahterakan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Tulangbawang dan Assisten II Lampung Barat turut menyampaikan pemberdayaan-pemberdayaan yang dilakukan di daerahnya.

Seminar bertema “Pengembangan Masyarakat Berbasis Pengembangan Ekonomi Kreatif melalui Rekayasa Teknologi” ini berlangsung hingga hari ini (4/12) dan menghadirkan puluhan makalah pengabdian kepada msyarakat dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.[] Hisna C