(Unila) : Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., mengukuhkan Prof. Drs. Wasinton Simanjuntak, M.Sc., Ph.D., dengan jabatan Guru Besar Tetap Bidang Kimia Fisik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung, Kamis (18/9). Jabatan Guru Besar dalam Bidang Kimia Fisik pada Jurusan Kimia FMIPA Unila ini diberikan terhitung mulai 1 Juni 2014 melalui penetapan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 66649/A4.3/KP/2014 dengan angka kredit 904,16.
Di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Wasinton menyampaikan pidato pengukuhannya berjudul Teknologi Bersih Berbasis Proses Elektrokimia. Dalam orasi ilmiah itu, anak pertama dari delapan bersaudara ini mengemukakan aplikasi proses elektrokimia dalam beberapa bidang, berdasarkan penelitian yang telah dilakukannnya lebih dari sepuluh tahun belakangan.
Dalam kurun waktu tersebut, suami dari Endah Sri Kinasih Sitorus, S.Si., ini bersama anggota kelompok penelitiannya telah melakukan serangkaian penelitian dalam bidang elektrokimia yang difokuskan pada dua bidang aplikasi. Bidang pertama adalah pengolahan air dengan dua sasaran yakni penyisihan bahan/polutan organik dengan metode elektrokoagulasi dan pemusnahan mikroorganisme dalam air dengan metode elektrodisinfeksi. Bidang kedua adalah preparasi alumina dan zeolit sintetik dengan metode elektrokimia (elektrosintesis) dan pemanfaatan zeolit sintetik yang dihasilkan sebagai katalis heterogen untuk pengolahan minyak nabati menjadi biodiesel.
Bidang elektrokimia ia pilih sebagai topik penelitiannya karena proses elektrokimia memiliki lingkup aplikasi yang sangat luas dan unik. Yakni memanfaatkan elektron, sehingga tidak menghasilkan polutan yang berbahaya terhadap lingkungan. Dengan demikian teknologi berbasis proses elektrokimia pada hakekatnya merupakan teknologi bersih, dalam artian sangat ramah lingkungan.
Dikaitkan dengan pembangunan bangsa Indonesia, kata dia, yang sangat sarat dengan industrialisasi, pengembangan teknologi yang ramah lingkungan sesungguhnya harus menjadi perhatian semua masyarakat agar dampak merugikan dari industrialisasi dapat ditekan sekecil mungkin.
Pria kelahiran Sigumbang 6 Juli 1959 silam ini berharap, orasi ilmiah ini menjadi penggugah bangsa untuk semakin berupaya mengembangkan teknologi yang bukan hanya demi peningkatan kesejahteraan tetapi sekaligus menjaga kelestarian alam sebagai kekayaan yang tidak ternilai harganya.
“Saya berharap untuk dapat mengemban jabatan Guru Besar ini sebagai amanah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik,” paparnya.[] Inay