MoU PLN
Serah terima cendera mata antara Unila – PLN Lampung, Selasa (12/3).

(Unila) : Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., berharap PT PLN Persero Distribusi Lampung mampu mengimplementasikan isi nota kesepahaman (Memorandum of Understanding). Demikian diungkapkan Sugeng usai menandatangani perjanjian kerja sama antara Unila dan PLN di Ruang Sidang Gedung Rektorat, Selasa (11/3).

“Penggunaan listrik di unila cukup banyak pada 2013 lalu sekitar 6,5 juta dengan nilai uang Rp3.3 miliar. Saya yakin 2014 akan lebih banyak lagi. Karena di beberapa fakultas seperti teknik, kedokteran, pertanian, memiliki alat-alat laboratorium yang otomatis membutuhkan listrik. Maka, kami meminta dukungan PLN agar bisa mengimplementasikan isi MoU ini, khususnya di wilayah kampus, karena ini sangat penting sekali,” ujarnya.

MoU ini bukan hanya sebatas tanda tangan tapi proses kerja sama dalam pemanfaatan produk PLN dan Unila. Unila akan melakukan riset mulai dari fosil hingga bidang pendidikan yang tidak terbatas kepada tenaga kerja saja, tapi pola kemitraan.

MoU merupakan kelanjutan dari perjanjian kerja sama antara Unila dan PLN beberapa waktu lalu. Hanya bersifat payung hukum yang aplikasinya nanti akan dilanjutkan oleh masing-masing Satuan Pendidikan Kerja sama (SPK) seperti lembaga penelitian, Fakultas Teknik, Fisip, Kedokteran, dan jajaran pendidikan lainnya.

Dijelaskan Sugeng, kerja sama yang sudah berjalan saat ini dilakukan dalam bidang riset dan CSR yang mana pada saat KKN lalu diimplementasikan. Salah satunya pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Air di beberapa daerah yang memang airnya bisa dimanfaatkan. Di antaranya Pesawaran Indah, Kotaagung, dan Kasui.

“Dan itu tidak terbatas pada pembuatan saja tapi juga pemeliharaan. Ke depan Unila bersama PLN juga akan manfaatkan pengembangan energi panas bumi. Aplikasinya nanti mudah-mudahan bisa dilaksanakan oleh semua stakeholder di Unila,” kata dia.

General Manager PT PLN Persero Distribusi Lampung I Made Artha menyambut baik harapan Rektor Unila. Menurut dia, kedua belah pihak dapat saling mendukung untuk memajukan masing-masing institusi. Dalam hal ini PLN membutuhkan dukungan akademisi yang tanggap perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

“Kami sebagai praktisi kadang lebih banyak ke praktik. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa dimanfaatkan. Unila punya fakultas teknik, bisa memberi riset dan pandangan terhadap apa kebijakan yang dilakukan PLN. Kalau mau maju SDM harus baik, salah satunya melalui kerja sama dengan universitas,” tutupnya.[] Inay