(Unila): Universitas Lampung (Unila) terus memperkuat komitmennya dalam melaksanakan transformasi pembelajaran yang berkelanjutan dan berdampak.

Komitmen ini disampaikan melalui Program podcast Unila Talks (U-Talks) Pakar Edisi 03 yang dikemas secara santai dan informatif, dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Abdurrahman, M.Si., berlangsung di Gedung Entrepreneur Development Center (EDC), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila, pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Prof. Dr. Abdurrahman atau biasa disapa Prof. Abe adalah seorang Guru Besar di Unila, yang dipercayai dan diberikan amanah untuk menjabat sebagai Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Unila.

Dalam Podcast U-Talks yang dipandu Dr. Feri Firdaus, S.I.Kom., M.A., Prof. Abe menyampaikan sejumlah penjelasan terkait dengan transformasi pembelajaran yang berkelanjutan dan berdampak di Unila.

Langkah tersebut sejalan dengan arah kebijakan nasional yang mendorong perubahan pendidikan tinggi dari sekadar pencapaian kompetensi ke orientasi berbasis luaran (outcome-based education).

Ia menjelaskan, esensi dari gerakan Kampus Berdampak adalah memastikan setiap mahasiswa berkontribusi nyata dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat melalui kegiatan akademik, terutama pada mata kuliah berbasis proyek dan studi kasus (project-based dan case-based learning).

“Transformasi ini bukan revolusi, melainkan kelanjutan dari kurikulum Merdeka Belajar, yang kini ditingkatkan menjadi kurikulum berbasis dampak,” ujar Prof.
Abdurrahman.

Unila mulai menerapkan pendekatan pembelajaran berdampak melalui pengembangan kurikulum di tingkat program studi.

Nantinya, konsep pembelajaran berdampak tersebut diintegrasikan ke dalam mata kuliah, tidak hanya sebagai nama atau tema, tetapi juga melalui bahan kajian dan struktur tugas mandiri yang mendorong keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kemasyarakatan.

Penyusunan kurikulum tersebut telah mencapai 90 persen dan dirancang agar selaras dengan kekhasan serta keunggulan masing-masing prodi dalam meningkatkan daya saing dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Untuk memastikan efektivitas transformasi ini, LPMPP Unila rutin melakukan audit mutu pembelajaran setiap akhir semester, dengan standar evaluasi yang telah disesuaikan untuk mengukur keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan berdampak nyata.

“Mahasiswa bukan hanya belajar teori, tapi juga membangun empati dan solusi bagi masyarakat,” jelasnya.

Kampus bukan lagi sekadar tempat belajar, tapi laboratorium kehidupan tempat mahasiswa mengasah peran dan membangun masa depan supaya dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga relevan dan responsif terhadap kebutuhan zaman.

Menutup sesi perbincangan, Prof. Abe berpesan kepada mahasiswa agar mampu beradaptasi dengan dinamika transformasi pendidikan saat ini. Ia menekankan, konsistensi, disiplin, dan kolaborasi merupakan kunci untuk menemukan peluang dan pencapaian yang lebih besar di masa depan. [Magang_Mifta Rizky]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

4 + 6 =