PR III untuk Teknokra(Unila) : “Sebagai penggiat pers mahasiswa, semua anggotanya harus bisa meningkatkan fighting spirit, semangat belajar. Belajar menjadi jurnalis yang baik, handal, dan kredibel. Jurnalis yang mampu membawa semangat perubahan. Jurnalis yang mampu membuat karya jurnalistik yang berkualitas!” tegas Pembantu Rektor III Universitas Lampung (Unila), Prof. Sunarto.

Apalagi, menurutnya perkembangan dunia jurnalistik kini semakin maju dengan pesat. “Dengan adanya media elektronik (televisi dan online), media cetak harus mampu bersaing. Kalau kecepatan jelas kalah, tapi media cetak bisa menyiasatinya dengan liputan yang mendalam dan detail. Apalagi kalau tulisan jurnalis media cetak itu enak dibaca, pasti jadi nilai tambah,” terus Sunarto.

Menurut PR III yang baru terpilih kembali untuk periode kedua ini, pers kampus tentu berbeda dengan pers umum. Walau secara etika jurnalistik sama, namun proses belajar yang didapat sangat berbeda. Menurutnya, pers umum tentu saja orientasinya profit, keuntungan semata. Sedangkan pers mahasiswa menurut Guru Besar Fakultas Hukum Unila itu adalah proses belajar menjadi jurnalis yang memiliki idealisme.

“Istilah good news is bad news itu yang dipakai pers umum, sedang pers mahasiswa harus bisa mengolah tulisan menjadi lebih bermanfaat, sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi,” ungkapnya. Apalagi, pers mahasiswa itu adalah lembaga kemahasiswaan yang merupakan wahana mahasiswa mengembangkan minat bakatnya. “Pers mahasiswa boleh mengkritik kampusnya, namun juga harus memberitakan jika kampusnya mendapatkan prestasi, harus cover both side,” ungkapnya lagi.

Pers mahasiswa juga perlu memberikan informasi kepada mahasiswa atau seluruh civitas akademika Unila tentang kondisi Unila kekinian. “Saya selalu mendukung kegiatan mahasiswa, walau bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) di Unila tergolong kecil (sekitar Rp12 Milyar, bandingkan dengan universitas lain ada yang mencapai Rp30 Milyar lebih),” papar Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan ini.

Paparan tersebut diungkapkan Pembantu Rektor III Universitas Lampung (Unila) saat membuka acara peringatan hari ulang tahun (HUT) Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung ke-36 awal April lalu. Kegiatan ini menghadirkan banyak alumni UKPM Teknokra yang telah sukses di berbagai bidang, bukan saja bidang jurnalistik.

“Usia 36 adalah usia yang produktif, masih enerjik. Saya hanya bisa memberi saran agar semua pengurus bisa meningkatkan fighting spirit untuk berproses menjadi jurnalis yang baik. Begitu pula dengan lembaga-lembaga kemahasiswaan lain,” pungkas Sunarto.[] Andro