
(Unila) : Sebagai satu-satunya universitas negeri di Provinsi Lampung, Universitas Lampung (Unila) yang berkonsep kampus hijau sudah dianggap kampus yang ramah untuk masyarakat luar. Menanggapi hal tersebut, Pembantu Rektor (PR) II Universitas Lampung (Unila), Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S. berupaya meningkatkan kontribusi sosial bagi masyarakat selain menyumbangkan kepakaran.
Upaya itu menurutnya berupa pemberdayaan aset-aset Unila untuk kepentingan masyarakat luar. “Sebagai salah satu contoh adalah sekarang kan kita punya poliklinik yang tadinya ditangani badan usaha Unila, nantinya akan ditangani Fakultas Kedokteran, nah itu akan dimanfaatkan menjadi poliklinik keluarga, atau dijadikan health care centre, jadi masyarakat bisa berobat ke sana,” papar Dwi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (20/3).
Poliklinik itu juga menurutnya harus dijadikan sebagai tempat dokter-dokter lulusan Unila mempraktikkan ilmunya bagi masyarakat. Nanti kita akan rekrut dokter kontrak dengan dana dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Karena, dana BOPTN dapat digunakan untuk pelaksanaan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.”
“Selain poliklinik itu, Unila juga terus berupaya memberikan beasiswa kepada masyarakat luas, agar kesempatan mengenyam pendidikan di Unila semakin besar,” tuturnya. Lantas, Dwi juga mengungkapkan apa yang menjadi prioritas kerjanya diawal-awal masa kepemimpinannya.
Prioritasnya adalah melanjutkan pembangunan gedung-gedung fasilitas pendidikan atau ruang-ruang kuliah yang memang pembangunannya sedang berjalan atau terhambat. “Dananya saya rasa bisa menggunakan dana luncuran tahun sebelumnya. Selain itu juga, saya akan terus mengupayakan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP),” janjinya.
Karena, menurut pria yang sebelumnya menjabat Direktur Badan Usaha Unila ini, sebenarnya dana pembangunan RSP itu sudah disetujui Rp200 milyar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Tim dari Dikti juga sudah datang dan memberikan penilaian, namun mengapa di badan anggaran DPR RI bisa hilang ?. Hal itu masih akan terus saya perjuangkan,” tegasnya.
Nantinya, pendanaan juga tidak hanya mengandalkan pemerintah pusat saja, namun juga bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah, swasta, atau mitra donatur, dan lainnya.Saat ini sedang dijajaki kerjasama dengan Pertamina dan Bakrie Group untuk pembangunan RSP Unila.Karena pembangunan RSP itu sangat penting sebagai sarana belajar mahasiswa dan sekaligus sumbangsih Unila untuk kebaikan masyarakat. “Intinya, kita berupaya menjadikan Unila sebagai kampus kebanggaan masyarakat Lampung,” tutupnya.[] Andro