Untuk mengantisipasi kecurangan dalam pelaksanaan tes Seleksi Besama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN), panitia lokal Universitas Lampung (Unila) telah melakukan upaya sterilisasi. Satu hari menjelang tes, Senin (17/6), para peserta hanya boleh melihat ruangannya dari luar.

Humas SBMPTN Panitia Lokal Unila M Komarudin mengatakan, finalisasi sterilisasi ruangan serta kesiapan pengawas sudah mencapai 100 persen. Sterilisasi dilakukan guna mencegah terjadinya praktik perjokian.

“Peserta sengaja tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Mereka hanya bisa melihat tempat duduknya dari kertas yang ditempel di ruangan. Identitas peserta, seperti foto yang berada di atas meja, pun telah ditempel semua,” kata Komarudin, Senin.

Untuk mengantisipasi perjokian, setiap peserta diharuskan membawa foto dan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN) atau ijazah. Peserta juga tidak boleh membawa alat komunikasi seperti ponsel.

“Tas akan ditaruh di depan ruangan. Peserta tidak boleh mengganggu rekan sebelahnya, apalagi sampai mencontek,” tandasnya.

Apabila didapati ada peserta yang melanggar, pengawas akan memberikan teguran dan mencatat namanya dalam berita acara. Konsekuensinya, peserta bersangkutan bisa dinyatakan tidak lulus tes.

Komarudin menambahkan, sebelumnya ada lima calon peserta yang kehilangan nomor ujiannya. Namun, setelah melapor ke panitia, mereka dinyatakan tetap bisa mengikuti SBMPTN 2013.

SBMPTN akan dilaksanakan pada 18-19 Juni. Naskah soal sendiri telah sampai di Unila pada Jumat (14/6) lalu.

Seusai tes, terang Komarudin, lembar jawaban akan disimpan sementara di Unila. Baru pada Rabu (19/6) sorenya lembar jawaban langsung dibawa ke kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk dikoreksi. Pengumuman dilakukan pada 12 Juli mendatang.


Sumber : Tribun Lampung – Selasa, 18 Juni 2013

Artikel ini diambil dari berbagai media yang memberitakan tentang Universitas Lampung, tidak memperhitungkan ada kerja sama atau tidak dengan media tersebut.