(Unila): Persiapan akreditasi Universitas Lampung (Unila) memasuki tahap akhir. Diperkirakan di antara akhir Februari-Maret ini badan asesor dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud akan mengirimkan lima asesor untuk melakukan visitasi dalam rangka finalisasi akreditasi institusi Unila.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., mengatakan, mereka akan menginformasikan perihal tujuh borang berisi kinerja secara keseluruhan yang telah dikirimkan Unila terkait permohonan akreditasi.
Ia menyebutkan, Unila telah mempersiapkan proses akreditasi ini dari tahun 2010. Beberapa langkah yang dilakukan untuk menunjang optimalisasi penilaian di antaranya perbaikan sistem akademik yang terus menerus dilakukan, melengkapi fasilitas, sarana dan prasarana yang ada, penambahan program studi di masing-masing jurusan, serta penambahan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Tak hanya itu untuk meningkatkan mutu sumberdaya manusia, Unila juga melakukan perbaikan di bagian lain seperti halnya mengembangkan mutu kepegawaian, meningkatkan kualitas pendidikan para dosen dengan jenjang terendah minimal harus berpendidikan S-2.
Kemudian kualitas lulusan, serta indeks prestasi kumulatif para wisudawan turut masuk lembar penilaian sebagai syarat untuk pengakreditasian. Selanjutnya seluruh sistem yang masuk lembar penilaian pun sudah dibenahi.
Sebelumnya Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Unila Dr. Ir. Murhadi, M.Si., optimistis kampusnya bisa optimal dalam proses akreditasi institusi. Ia menilai, melihat kondisi saat ini diprediksi peringkat akreditasi Unila mencapai poin B dengan nilai tertinggi.
“Kita sudah melakukan hitung-hitungan dari kondisi saat ini, poin yang diraih itu bisa mencapai angka 348-350-an. Jika Unila bisa melakukan optimalisasi selama dua bulan ke depan tidak menutup kemungkinan kita (Unila, red) mampu meraih akreditasi A,” ujarnya.
Optimalisasi tersebut, sambungnya, sangat memungkinkan mengingat sejak tahun lalu Unila telah melakukan beberapa penambahan beberapa unit kerja sebagai manifestasi Organisasi Tata Kelola baru. Yakni melakukan penambahan Unit Pelaksana Teknis (UPT) strategis seperti UPT Arsip. “Pada UPT ini lah seluruh dokumentasi arsip terdata pada satu tempat,” ujarnya.
Selain itu ada pula perubahan UPT Pusat Komputer (Puskom) menjadi UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). UPT TIK saat ini juga telah menempati gedung tersendiri. Melalui UPT ini lah semua data dan arsip Unila nantinya akan tersentralisasi dalam satu data base.[]