(Unila): Didasari keinginan mengelola data informasi secara profesional terutama yang terkait dengan kepentingan akreditasi perguruan tinggi maka Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Universitas Lampung (BPHM Unila) menyelenggarakan workshop.

Kegiatan yang berlangsung di ruang sidang lantai 4 Gedung Rektorat, Selasa (18/11) ini mengusung tema “Pengembangan Pangkalan Data Unila Berbasis Data Terpadu dan Sinkronisasi Data AIPT dan Data Program Studi Universitas Lampung”.

Kepala Bagian Informasi dan Kehumasan Unila Dra. Eka Purnama, M.A., selaku ketua panitia mengatakan, workshop ditujukan untuk menyamakan persepsi mengenai data khususnya data riil mahasiswa aktif dan sarana prasarana pada periode Oktober 2014. Hal ini dilakukan sebagai persiapan visitasi akreditasi Universitas Lampung.

Seperti diketahui, kata dia, beberapa tahun belakangan ini pemerintah pusat yang dalam hal ini Kemendikbud selalu menjadikan data khususnya data riil mahasiswa aktif sebagai acuan dalam memberikan telaah terhadap maju mundurnya sebuah perguruan tinggi.

Untuk itu pengelolaan data secara baik dan benar sudah menjadi kebutuhan bagi setiap lini di Unila. Adapun data yang dimaksud adalah seperti jumlah mahasiswa, tenaga pengajar, sarana prasarana pendukung pembelajaran, jumlah penelitian, dan lainnya yang terkait dengan penyelenggaraan tri darma perguruan tinggi.

“Peserta dari kegiatan ini adalah para ketua program studi, kepala subbagian akademik fakultas, dan BAK yang berjumlah 99 orang. Sedangkan narasumber berasal dari intenal Unila yang memahami bidang terkait, yaitu Wakil Rektor I Unila Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.S., Kepala TIK Unila Muhamad Komarudin, S.T., M.T., dan Dr. Elida Purba, S.T., M.Sc.,” ujarnya.

Dalam sambutannya Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.S., mengatakan, dalam rangka Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) pihaknya dalam kegiatan ini ingin memanfaatkan dan menyamakan persepsi tentang Unila ke depan, salah satunya melalui basis data terpadu yang sudah dicita-citakan sejak 2008 lalu. Menurutnya pangkalan data merupakan hal yang sangat penting sehingga data di Unila menjadi kredibel dan akurat.

Ditegaskan Hasriadi, Unila maju jika program studi maju, dan kegiatan ini sangat sesuai dengan visi Unila untuk menjadi 10 besar di tahun 2025. Visi ini harus dikejar secara optimal karena 10 besar itu identik dengan world class university. “Tidak mungkin 10 besar tidak mengglobal, dan tidak mungkin Unila mengglobal tapi program studinya tidak mengglobal. Jika kita berpikir besar maka permasalahan-permasalahan yang ada akan melebur, karena kita punya visi yang sama,” kata dia.[] Inay