(Unila): Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) Dr. Bujang Rahman meminta pemerintah memfasilitasi kebutuhan para tenaga pendidik untuk melanjutkan pendidikan jenjang pascasarjana, terutama bagi para guru di daerah pelosok. Salah satunya adalah penyediaan beasiswa.
Menurutnya, dengan mengenyam pendidikan hingga magister, kompetensi guru dalam mengembangkan ilmu pengetahuan semakin baik. Perkembangan teknologi menyediakan kemudahan bagi siswa untuk menggali pelajaran dari berbagai sumber, salah satunya internet.
Jika memiliki kemampuan pengembangan keilmuan, materi ajar yang disajikan lebih komprehensif dan menarik. Pengembangan keilmuan akan berdampak pada peningkatan mutu layanan pendidikan. “Guru yang berhenti belajar akan ketinggalan dari muridnya,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Bujang menambahkan, tak hanya pengembangan keilmuan, guru yang mengenyam pendidikan pascasarjana memiliki kedalaman analisis terhadap berbagai persoalan dengan lebih baik. Mahasiswa S-2 lebih kaya teori dan pengalaman akademik. Keduanya sangat penting dalam menyelesaikan masalah yang ditemui pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.
Ia pun menilai, minat tenaga pendidik di Lampung untuk melanjutkan pendidikan jenjang pascasarjana sangat tinggi. Sayangnya minat tersebut belum dibarengi kemampuan untuk mengakses pendidikan magister. Menurutnya kualifikasi pendidikan juga berdampak positif bagi pengembangan karir guru.
“Pascasarjana umumnya menggunakan biaya sendiri, namun sedikit sekali beasiswa yang tersedia. Tidak semua guru memiliki kemampuan finansial memadai,” katanya.
Secara internal ia menjelaskan, FKIP Unila kini sudah membuat perencanaan total menyongsong World Class University pada 2025 mendatang. Setelah menyelesaikan permbangunan beberapa gedung pascasarjana pihaknya akan melakukan sejumlah rehabilitasi di beberapa gedung dan sarana prasarana pendukung lainnya.
Selain dilakukan dalam rangka mendukung visi Universitas Lampung menjadi sepuluh terbaik nasional di 2025, upaya tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar jenjang pascsarjana, khususnya FKIP. “Kita akan terus berkontribusi di kegiatan fisik dan nonfisik. Saya berharap dengan adanya fasilitas baru kegiatan belajar mengajar dapat lebih baik lagi. Saya mengimbau kepada semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan merawat,” pungkasnya.[]










