(Unila): Orientasi Akademik Program Jabatan Bersubsidi Tahun 2018/2019 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung (FKIP Unila) resmi dibuka Rektor Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Kamis (2/7/2018) pagi.

Acara yang berlangsung di aula Gedung Dekanat FKIP Unila ini juga dihadiri oleh Dekan FKIP Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., Ketua Senat Unila Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., Koordinator PPG Unila Dr. Sunyono, M.Si., sejumlah dosen pertanian dan dosen FKIP di lingkungan Universitas Lampung.

Muhammad Fuad selaku ketua pelaksana kegiatan saat menyampaikan laporannya menjelaskan, pelaksanaan PPG sudah berlangsung sejak lama. Namun perguruan tinggi yang ditunjuk sebagai pelaksana saat ini belum bertambah. Jumlahnya masih 45 perguruan tinggi dari sekian ribu PTN yang ada di Indonesia.

FKIP Unila sendiri, kata Fuad, sudah dipercaya menjadi penyelenggara program PPG gelombang pertama yang diperuntukkan bagi 47 mahasiswa. Pada gelombang kedua, terdapat 59 mahasiswa yang mengikuti PPG, dan gelombang ketiga ini terdapat 42 mahasiswa.

Dalam melaksanakan PPG, saat ini FKIP Unila bekerja sama dengan 30 sekolah di Bandarlampung, Metro, Pesawaran, dan Pringsewu. Untuk tingkat pendidikan TK dan Paud terdapat tiga sekolah, tingkat SD enam sekolah, SMP tujuh sekolah, dan SMA 13 sekolah.

Dan dijadwalkan pada 7-8 Agustus mendatang dilaksanakan ujian kinerja, sedangkan untuk gelombang kedua saat ini tengah dilaksanakan PPG di sekolah mitra.

Fuad juga menyampaikan, Unila pada Juni lalu dipercaya menyelenggarakan kegiatan PPG dalam jabatan bagi 270 guru. Mereka meliputi bidang PGSD lima kelas, Bahasa Inggris satu kelas, Matematika satu kelas, Bahasa Indonesia satu kelas.

Fuad berharap, para mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan yang ada di Universitas Lampung. “Mudah-mudahan program ini dapat berjalan sesuai ketentuan kementerian agar Unila tetap dipercaya sebagai penghasil guru berkualitas,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Rektor menambahkan, pendidikan merupakan kunci maju tidaknya sebuah negara, dan peran guru sangat besar dalam hal itu.

“Menjadi guru itu tidak mudah. Guru merupakan jabatan terhomat dan hanya guru yang mendapat tunjangan profesi di negara ini. Oleh karena itu guru harus selalu meningkatkan kualitas profesionalitasnya agar menciptakan anak didik berkualitas,” katanya.[Gigih/Inay_Humas]