UNIVERSITAS Lampung (Unila) kembali menyelenggarakan orientasi bagi mahasiswa asing program Darmasiswa, Selasa (04/09/2018). Kegiatan ini bertujuan untuk memberi masukan kepada para peserta bagaimana hidup bermasyarakat di Indonesia, khususnya di Kampus Hijau.
Tiga peserta Darmasiswa 2018 itu antara lain Karambizi Jean Pierre asal Rwanda; Anna Lagoda asal Polandia; dan Njoud Bashir Alrawashdeh asal Jordan.
Ketua UPT PKLI Prof. Cipta Ginting mengatakan, Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Kerja Sama dan Layanan Internasional (UPT PKLI) Unila melalui orientasi ini akan memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai ragam budaya dan adat istiadat di Lampung dan Indonesia.
“Mungkin terdapat perbedaan budaya, pakaian, tata krama di sini dan negara asal mereka. Maka kita beri pemahaman tentang itu agar mereka paham dan diterima di lingkungan kampus,” terangnya.
Adapun materi orientasi yang diberikan di antaranya perkenalan pimpinan, dosen pengampu mata kuliah lingkungan kampus, budaya Lampung, serta potensi pariwisata dan ekonomi Lampung.
Prof. Cipta menambahkan, program Darmasiswa akan berlangsung selama satu tahun atau dua semester. Target utama program ini adalah menjadikan para pesertanya kompeten berkomunikasi dalam bahasa Indonesia.
Target ini merupakan mandat Kemenristekdikti bahwa peserta Darmasiswa harus juga mengenal budaya Indonesia. Selama beberapa bulan mereka akan belajar di Universitas Lampung, oleh karena itu para peserta pun akan dikenalkan budaya Lampung sebagai salah satu khasanah kekayaan budaya Indonesia.
“Mulai dari tari-tarian, musik, corak batik, seni rupa khas Lampung, hingga tempat-tempat pariwisata potensial di Lampung. Ini sekaligus jadi ajang promosi kita kepada dunia,” ucap Cipta.
Ia pun menjelaskan, untuk mata kuliah berbahasa Indonesia, para peserta akan diasuh oleh dosen dari program studi Bahasa Indonesia. Sementara dalam hal kesenian musik dan tari tradisional Lampung, mereka diasuh oleh dosen dari program studi seni tari FKIP Unila.[Riky Fernando/Inay_Humas]
