(Unila): Langkah Presiden Joko Widodo—Jusuf Kalla dalam menyukseskan sembilan program atau yang disebut Nawa Cita membutuhkan peran aktif perguruan tinggi, tak terkecuali Universitas Lampung (Unila). Salah satu hal penting yang bisa diupayakan kampus dalam mewujudkan Nawa Cita adalah lewat inovasi-inovasinya.

Demikian kesimpulan dari pemaparan Sunarto, perwakilan Nawa Cita Institut di lantai II Gedung Rektorat, Jumat (22/1). Hadir dalam forum tersebut di antaranya Rektor Universitas Lampung Prof. Hasriadi Mat Akin, Wakil Rektor II Prof. Bujang Rahman, dan Warek III Prof. Karomani.

Dalam pemaparannya Sunarto menjelaskan, perguruan tinggi dapat berperan sebagai tangki pemikir dalam memberikan berbagai masukan kepada pemerintah setempat untuk membreakdown program-program yang diterapkan dalam Nawa Cita.

Kampus, kata dia, harusnya bisa memberikan masukan seperti halnya menyiapkan regulasi sesuai dengan potensi daerahnya. Terkait sekelumit problematika yang ada di Tanah Lada ini Sunarto mengatakan Lampung memiliki lahan yang luas tetapi kerap mengalami bencana alam seperti banjir.

Menurutnya ini butuh solusi dan inovasi dari kampus. Hanya saja melakukan inovasi itu bukan hal mudah, butuh pembiayaan. “Nah di sini lah pentingnya kerja sama antara kampus dan pemerintah.”

Sunarto menyontohkan, program inovasi yang dilakukan Nawa Cita Institut dengan Provinsi Sumatera Selatan. Mereka membuka 1.000 hektare sawah yang diusulkan 500 anggota koperasi untuk mencetak sawah baru. Bahkan di sana pihaknya tidak hanya berhasil mencetak sawah tapi memberikan rumah siap huni, menyediakan listrik, air bersih, berikut koperasinya. Di Bali misalnya, warga diberi keterampilan menjahit sebagai pengepul garmen.

Berangkat dari beberapa contoh tersebut, Sunarto berpandangan Lampung tentunya memiliki produk unggulan seperti cokelat, tebu, dan singkong. Kalau satu model produk unggulan diciptakan di satu kawasan maka Unila bisa lebih mudah menyiapkan inovasi, pemasaran, juga menjaring sumber pembiayaanya sehingga petani di Lampung memiliki nilai tambah. Rakyat bisa menikmati dengan tenaga kerja yang diserap berikut efek-efek lain yang mengikutinya.

“Ini lah muara dari program Nawa Cita. Unila siapkan pelampungnya, talinya ikatkan dengan kapal besar. Unila sebagai pemikir, pemda siapkan anggarannya, dunia usaha membantu memasarkannya, sisanya disiapkan faktor lain. Ini yang namanya inovasi antara dunia usaha, Unila, dan pemerintah. saling bersinergi,” papar Sunarto.[inay]