(Unila) : Klub Selam Anemon Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung (FMIPA Unila), dipercaya menjadi pendamping Menteri Kehutanan (Menhut) RI Zulkifli Hasan saat melakukan penyelaman (diving) di beberapa pulau di perairan Lampung.
Kegiatan yang dilakukan selama dua hari itu, Selasa–Rabu (24–25/12), mengikutksertakan pula beberapa jurnalis dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang concern dengan pelestarian lingkungan hidup. Pulau-pulau yang didatangi antara lain Pulau Legundi dan Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran. Lalu Desa Kiloan Negeri dan Desa Penyandingan, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus.
Rombongan berkeliling menggunakan Kapal Badak Laut milik Kementerian Kehutanan. Selama perjalanan menuju lokasi-lokasi yang sudah ditentukan, Menhut memantau kondisi perairan Lampung yang menurut Menhut sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata laut.
Dalam sambutannya, Menhut berkali-kali mengajak masyarakat untuk menjaga hutan di wilayah kedua desa tersebut. “Saya juga mengajak warga untuk menjaga kawasan perairan yang baik, dengan harapan kawasan tersebut bisa menjadi kawasan wisata laut di masa depan. Kelestarian yang nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” papar Menhut.
Beberapa hal yang bisa dilakukan menurut Menhut adalah dengan menjaga kelestarian hutan, menjaga kelestarian habitat biota laut. Lalu menyiapkan sarana prasarana seperti menyiapkan rumah-rumah penduduk yang layak huni, sehingga wisatawan mau berdatangan. Dengan begitu, pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar.
Menhut juga menyarankan kepada warga yang tinggal di wilayah pulau-pulau untuk untuk rajin melakukan penanaman bakau di sepanjang sungai yang dekat dengan laut tersebut. “Dengan menanam berbagai jenis bakau, bisa memecah ombak yang datang dari arah laut,” tukasnya.
Saat ,melakukan penyelaman di wilayah Pulau Legundi, sekitar 15 meter di bawah laut, Menhut terkejut menemukan pukat atau jaring besar berikut bekas potasium. Padahal menurutnya tidak ada ikan besar di perairan itu. “Ikan paling besar yang saya temui saat menyelam hanya sepanjang telapak tangan. Sisanya ikan kecil. Saya prihatin atas temuan ini,” ungkap Zulkifli. [] Andro










