(Unila): Dalam upaya mendukung percepatan digitalisasi administrasi kependudukan, Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung Periode 1 Tahun 2025 sukses menggelar sosialisasi penerapan Identitas Kependudukan Digital (IKD) bagi masyarakat Desa Merak Belantung pada Kamis, 23 Januari 2025.

Program inovatif ini dipimpin oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Tarkono, S.T., M.T., serta dikoordinatori oleh Aldiansah Pratama bersama enam anggota tim lainnya: Diva Aulia Ramadanti, Ezra Avisa Salsabila, Arthalia Brilian, M. Rizky Alfathira, Mayfa Rezita, dan Rinaldi Kartobi.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Merak Belantung ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Hadir pula Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lampung Selatan, dengan narasumber utama Bapak Eko Wahyudi, Kepala Bidang Pencatatan Sipil, yang memberikan wawasan mendalam mengenai manfaat dan proses penerapan IKD.

Dalam era yang serba digital, identitas kependudukan berbasis elektronik menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan efisiensi layanan publik. Program sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat dan kemudahan penggunaan IKD dalam berbagai aspek kehidupan.

Sasaran utama program ini adalah pemuda Karang Taruna, ibu-ibu kader, serta perangkat desa. Implementasi IKD memberikan manfaat besar, di antaranya: Kemudahan akses layanan publik tanpa harus datang ke kantor pemerintahan. Efisiensi dalam pengelolaan administrasi kependudukan yang lebih cepat dan praktis. Keamanan data yang lebih baik, mengurangi risiko pemalsuan dan kehilangan. Kemudahan dalam transaksi resmi seperti perbankan, layanan kesehatan, dan sektor lainnya.

Menurut salah satu peserta, “Program ini sangat membantu kami memahami pentingnya IKD. Awalnya saya ragu, tetapi setelah praktik langsung, saya menyadari betapa mudah dan manfaatnya bagi masyarakat.”

Meski program ini berjalan lancar, tim KKN Unila juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:
1. Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Beberapa warga masih enggan beralih ke IKD. Untuk mengatasinya, tim KKN bekerja sama dengan perangkat desa dan Karang Taruna dalam sosialisasi berkelanjutan.

2. Kendala Teknis dalam Registrasi: Beberapa peserta mengalami kesulitan dalam mengunduh dan menggunakan aplikasi IKD. Tim KKN bersama Disdukcapil memberikan solusi teknis agar masyarakat dapat menyelesaikan registrasi dengan mudah.
3. Beragamnya Tingkat Literasi Digital: Tim KKN menerapkan metode pembelajaran yang lebih interaktif, seperti demonstrasi langsung dan simulasi penggunaan aplikasi.

Keberhasilan program ini diukur melalui beberapa indikator utama; Dari target awal 30 orang, kegiatan ini berhasil menarik 35 peserta. Dari total peserta, 30 orang berhasil melakukan aktivasi, dengan tingkat keberhasilan mencapai 85,71%. Peningkatan pemahaman masyarakat, evaluasi melalui pretest dan posttest menunjukkan peningkatan pemahaman hingga 71%.

Sebagai tindak lanjut, tim KKN membentuk ‘Tim Relawan Digital’, yang terdiri dari perwakilan Karang Taruna, ibu-ibu kader, dan perangkat desa. Tim ini bertugas membantu masyarakat yang belum sempat mengikuti sosialisasi agar adopsi IKD dapat berjalan berkelanjutan.

Dengan adanya program ini, diharapkan Desa Merak Belantung dapat menjadi pelopor dalam penerapan identitas digital, mendorong transformasi layanan kependudukan yang lebih modern, cepat, dan aman bagi seluruh masyarakat. [Dini Aulia H.]