(Unila): Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) kenalkan “Budikdamber Aquaponik” sebagai wadah mengembangkan potensi bidang perikanan di Desa Rantau Jaya Baru 2, Kecamatan Putra Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah pada Jumat, 24 Januari 2025.
Budikdamber Aquaponik merupakan metode budidaya ikan dalam ember yang dikombinasikan dengan sistem aquaponik untuk menghasilkan ikan dan tanaman dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan.
Program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membudidayakan ikan lele dan tanaman kangkung secara bersamaan dengan modal yang relatif kecil dan efisien dalam penggunaan air serta lahan.
Inovasi ini dapat memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Rantau Jaya Baru 2 yang selama ini hanya mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan.
Kegiatan diinisiasi Fransiska Dwi Adelia (Perikanan dan Ilmu Kelautan) bersama dengan tim KKN yang terdiri dari Rindi Latifa (Teknologi Hasil Pertanian), Salsabila (Kehutanan), Nazwa Shihab (Ekonomi Pembangunan), Septiana Br Silalahi (Ilmu Administrasi Negara), Imam Darmawan (Ilmu Komunikasi), Daniel Bernard Simbolon (Hukum) dan didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Dr. Feri Firdaus, S.I.Kom., M.A.
Fransiska Dwi Adelia, mahasiswa dari jurusan Perikanan dan Ilmu Kelautan menjelaskan, program ini diinisiasi dengan harapan dapat memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Rantau Jaya Baru 2 yang selama ini hanya mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan.
“Kami berharap program ini dapat menjadi alternatif mata pencaharian bagi masyarakat, sehingga tidak hanya bergantung pada satu sektor saja,” ujarnya.
Adapun materi yang disampaikan dalam kegiatan yang berlangsung di Aula Balai Kampung Rantau Jaya Baru 2 ini meliputi penjelasan tentang Budikdamber Aquaponik, alat dan bahan yang dibutuhkan, cara pembuatan, serta kelebihan dan kekurangan budikdamber aquaponik.
Selain penyampaian materi, mahasiswa KKN juga menampilkan video proses pembuatan budikdamber aquaponik dari awal hingga akhir, serta menyerahkan program kerja kepada ketua Karang Taruna.
Tim KKN sempat mengalami dalam pemilihan bibit ikan yang berkualitas. Namun, kendala ini dapat diatasi dengan memilih bibit yang memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.
Masyarakat setempat juga menyambut baik program budikdamber aquaponik. Selain mengatasi keterbatasan lahan, program ini menjanjikan sumber pangan bergizi dan peluang ekonomi baru. Budikdamber aquaponik memungkinkan warga untuk membudidayakan ikan dan sayuran secara bersamaan, menciptakan ekosistem mini yang produktif di lingkungan rumah.
Kelompok KKN berharap setelah pelaksanaan program budikdamber aquaponik dapat terus berlanjut dan dikembangkan oleh masyarakat Desa Rantau Jaya Baru 2, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan perkembangan potensi desa. [Magang_Navisya Aleyka]