(Unila): Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) periode 1 tahun 2025 mengadakan kegiatan imunisasi, penyuluhan stunting, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada bayi dan balita yang berkolaborasi dengan posyandu anggrek. Kegiatan ini berlangsung di Desa Sri Busono, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah, pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Program ini hadir karena banyaknya jumlah anak-anak di Desa Sri Busono. Selain itu, telah terdeteksi bahwa ada lebih dari 10 bayi dan balita yang menderita stunting sehingga perlu perhatian lebih agar jumlah penderita stunting tidak meningkat dan mampu mendukung Desa Sri Busono yang bebas stunting.
Program kerja yang diinisiasi oleh kelompok dengan anggota Arsanda Pratama, Salma Salsabila Chandra, Siti Nur Annisa, Choirunisa Umirul Adila, Nauval Nursabila, Putri Octavia, dan M. Cahya Ridho Patranjas, dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Ir. M. Ach. Syamsul Arif, M.Sc.
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan bayi dan balita melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, serta pemberian imunisasi. Imunisasi yang diberikan yaitu imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus), campak, dan PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) yang dilakukan Yustina Titik Purnami,S.ST bersama kader posyandu.
Dilakukan pula penyuluhan tentang stunting yang disampaikan oleh ahli gizi, Wayan Chitra Septiana,S.Gz. Dalam sesi ini, brosur edukasi stunting yang disusun oleh Mahasiswa KKN Sri Busono juga dibagikan sebagai media informasi yang mudah dipahami.
Materi edukasi yang disampaikan meliputi pengenalan stunting, ciri-ciri stunting, penyebab stunting, serta langkah-langkah pencegahan stunting termasuk informasi mengenai menjaga sanitasi lingkungan dan memenuhi gizi seimbang yang menjadi faktor yang penting terhadap kesehatan bayi dan balita agar terbebas dari stunting.
Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian PMT, seperti puding daun singkong yang kaya akan zat besi, sop oyong miso telur yang mengandung karbohidrat dan protein, serta susu yang kaya kalsium, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan balita agar pertumbuhannya tidak terhambat dan dapat berkembang secara optimal.
Choirunisa Umirul Adila sebagai salah satu mahasiswa KKN menjelaskan dalam pelaksanaan program ini terdapat tantangan yang dirasakan, beberapa ibu enggan mengikuti kegiatan posyandu.
“Beberapa ibu merasa malu jika anaknya didiagnosa menderita stunting sehingga mereka enggan mengikuti posyandu atau sosialisasi tentang stunting. Diperlukan pendekatan yang baik untuk memberi pengertian bahwa anak stunting bukanlah hal yang memalukan”, ungkapnya.
Dengan adanya program ini diharapkan dapat memberikan edukasi tentang stunting terutama pengenalan apa itu stunting dan cara pencegahannya, sekaligus pemenuhan makanan bergizi untuk pertumbuhan bayi dan balita yang optimal.
Selain itu, mahasiswa KKN juga berharap bahwa melalui penyuluhan dan pembagian brosur, edukasi mengenai stunting dapat terus diingat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. [Magang_Cindy Adelia]