(Unila) : Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Hasriadi Mat Akin menekankan seluruh sivitas akademika Kampus Hijau harus bisa mendukung menciptakan lulusan atau sarjana bermutu global dalam menghadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Untuk menciptakan lulusan bermutu global, maka yang harus meningkat lebih dulu adalah universitasnya,” kata rektor beberapa waktu lalu.

Guru Besar Fakultas Pertanian Unila itu mengatakan, tidak ada satu pun perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan bermutu global jika mutu kampusnya belum bermutu global. Itu adalah tantangan saat ini, setelah Indonesia masuk dalam MEA, tak terkecuali bagi Unila.

“Suka tidak suka per 1 Januari lalu kita sudah menghadapi MEA dengan tingkat persaingan yang diciptakannya. Persaingan yang dihadapi harus kita menangkan. Jangan sampai kita menjadi penonton. Itu semua tergantung upaya kita sebagai benteng terdepan.”

Persaingan ini, lanjut Hasriadi, juga akan dihadapi para lulusan fakultas teknik. Saat ini misalnya, jumlah sarjana teknik sipil yang telah memiliki sertifikat profesi masih minim. Sedangkan pada era MEA, sertifikasi profesi adalah mutlak sebuah tuntutan.

Selain mengedepankan kompetensi lulusannya, Hasriadi menyatakan persaingan global akan dapat Unila menangkan jika Kampus Hijau mampu berkembang menjadi kampus riset. Sebab, tidak ada satu pun universitas di dunia yang dapat menjadi besar jika tidak memiliki kekuatan riset.

“Dalam tataran global, kampus-kampus di Indonesia masih lemah secara riset. Bayangkan UI saja jika diukur di Asia masih berada di posisi lima puluhan. Bagaimana Unila? Maka ke depan menjadikan Unila sebagai kampus riset adalah keharusan.” [Inay]