(Unila): Universitas Lampung (Unila) melalui Laboratorium Terpadu dan Sentra Inovasi Teknologi (LTSIT) menggelar seminar dan workshop Next Generation Sequencing (NGS) For Genomic and Transcriptomic Research. Kegiatan berlangsung di Gedung Rektorat lantai IV setempat, Selasa (19/11/2019).

Kepala LTSIT Unila Dr. Paul Timotiuw mengungkapkan, biodiversitas di negara ini sangat besar maka perlu melakukan pelatihan NGS. Kegiatan ini sangat penting sebab perkembangan riset ke depan mengarah ke biomolekuler.

Biomolekuler ialah salah satu indikator atau alat ukur untuk mengetahui tingkat kehalalan suatu produk. Dan Ir. Ali Imron, M.Sc., salah satu orang yang membidangi Next Generation Sequencing. Oleh karena itu LTSIT mengundangnya sebagai narasumber kegiatan ini.

“Terselenggaranya acara ini merupakan hajat Unila yang sangat diharapkan oleh para peneliti sebab ini merupakan seminar perdana di Lampung, bahkan Indonesia,” ujarnya.

Seminar ini bertujuan memotivasi dan membangkitkan rasa ingin tahu para peserta di bidang biomolekuler sehingga ke depan dapat terus aktif melakukan riset agar tidak lagi mengandalkan indikator-indikator yang bersifat konvesional. “Harapannya ke depan para peserta bisa mengembangkan NGS ini,” ujar Paul.

Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., mengatakan, keberadaan Fakultas MIPA untuk memperkuat ilmu eksakta terapan semisal pertanian, teknik, dan kedokteran. Menurutnya pengembangan ilmu pengetahuan dasar di FMIPA penting untuk untuk mengungkap fenomena alam dan memperkuat kompetensi di bidang ilmu terapan.

Terkait hal itu rektor menambahkan, keberadaan laboratorium terpadu FMIPA penting agar para peneliti di lingkup Unila saling berbagi dan bisa mengembangkan teknologi. “Pada 20 tahun lalu saya pernah menjadi master squencer dan harapannya peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan baik karena ini merupakan seminar yang sangat langka,” ujarnya.[Mamanda_Humas]