(Unila): Ketua Lembaga Penelitian Universitas Lampung (Lemlit Unila) Dr. Eng. Admi Syarif menyambut baik kenaikan dana BOPTN (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri) 2015 yang berefek pada kenaikan anggaran penelitian. Dari total alokasi BOPTN 2015 mencapai Rp4,55 triliun, Rp1,4 triliun di antaranya untuk penelitian.

Menurutnya, penelitian merupakan salah satu elemen perguruan tinggi yang termaktub dalam tridarma perguruan tinggi. “Bagi dosen, penelitian itu menjadi kunci pokok karena minimal 25 persen kredit poinnya berasal dari penelitian,” jelasnya, kemarin.

Admi menjelaskan, selain berdampak pada kepangkatan dosen, penelitian yang tepat guna sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Oleh karena itu ke depan, melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pihaknya mencoba mengkaji sektor transportasi pelabuhan dan kereta api.

“Selain itu kita akan terus konsen pada penelitian yang menjadi andalan Unila yaitu kajian lahan kering berbasis kearifan lokal,” paparnya.

Lemlit Unila memiliki kewajibann untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat dengan menghasilkan inovasi-inovasi guna mendongkrak produktifitas pertanian di Lampung. Karya-karya penelitian di Unila sejak tiga tahun lalu kini meningkat pesat, yang awalnya hanya satu paten kini Unila telah memiliki 32 karya yang telah dipatenkan.

“Ini merupakan suatu prestasi. Saya ingin karya-karya para peneliti ini bukan hanya menjadi laporan, tetapi bisa diimplementasikan menjadi teknologi tepat guna, publikasi yang terindeks, kemudian dipatenkan. Terakhir saya berharap iklim penelitian di Lampung terus tumbuh,” paparnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini jumlah penelitian yang dipatenkan sekitar 1.600 inovasi. Di mana 1.400 di antaranya adalah inovasi yang didanai oleh Ditjen Dikti.[] Inay