(Unila) : Rektor Universitas Lampung Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S., kembali membuka rapat koordinasi perencanaan Universitas Lampung (Rakorcan Unila) 2015 dalam rangka penguatan pelayanan (strengthening capacity of services). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Ridang Senat Lantai II Rektorat ini dilaksanakan selama dua hari, 11–12 Februari 2014.
Dalam sambutannya, Guru Besar Fakultas Pertanian ini mengatakan, pelaksanaan suatu program harus didukung perencanaan yang matang. Oleh karena itu, Unila telah merevisi renstra 2011-2015 untuk mencapai visi Top Ten University di Indonesia pada 2025. Kegiatan diprioritaskan pada pencapaian strategik dalam arti bagaimana renstra 2011-2015 dapat tercapai.
“Melalui rakorcan, kita evaluasi hal apa saja yang belum tercapai di 2013. Rakorcan ini dilakukan untuk menetapkan standar, kebijakan, maupun aturan khusus yang harus dikaji berlandaskan tridarma perguruan tinggi,” katanya, Selasa (11/2).
Adapun sasaran strategik pembangunan Unila untuk pencapaian misi sampai dengan tahun 2015 antara lain meningkatkan kualitas dan relevansi penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi. Meningkatkan aksesibilitas dan equitas layanan pendidikan tinggi. Meningkatkan tata pamong Unila, serta meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri.
Beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian sebagai kunci keberhasilan yaitu aspek sumberdaya yang proporsional, tata kelola universitas yang didukung oleh alokasi sumber daya yang proporsional. Pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) pelayanan minimum, dan strategi manajemen keuangan.
Selanjutnya, meningkatkan strategi pengembangan SDM, sarana prasarana, dan sistem informasi manajemen, serta penyesuaian sistem informasi manajemen, struktur organisasi dan tata budaya organisasi, juga budaya akademik.
Pada visi tahun 2025, sambung Sugeng, Unila akan menjadi perguruan tinggi sepuluh terbaik di Indonesia sedangkan pada 2015, menjadi universitas dua puluh terbaik di Indonesia. Menurutnya, hal itu bisa dicapai melalui penerapan delapan strategi. Yakni peningkatan kapasitas, kualitas, relevansi, dan pembelajaran. Peningkatan hasil penelitian/pengabdian kepada masyarakat. Peningkatan layanan, keterjangkauan, dan pemerataan kemahasiswaan.
Kemudian, penguatan dan pengembangan tata pamong, kelembagaan, dan manajemen keuangan berbasis kinerja. Peningkatan dan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. Penguatan dan pengembangan sarana prasarana. Penguatan kerja sama dalam dan luar negeri, serta implementasi dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi Unila.
Dalam mencapai 8 sasaran strategik pada 2013 lalu, Unila telah menetapkan kegiatan/program dengan capaian anggaran sebesar Rp402.347.985.000 dengan daya serap anggaran sebesar 90 persen atau Rp361.184.959.372. Capaian kinerja 102 persen. Sementara untuk program 2014, Unila telah menganggarkan Rp390.598.323.000. Angka tersebut belum termasuk DIPA penelitian dari Dikti.
“Jangan sampai kita memproduksi kebutuhan yang tidak dibutuhkan di Unila maupun masyarakat di Bandarlampung ini. Saya juga meminta kepada tim ahli agar memberikan informasi yang diperlukan di Provinsi Lampung sehingga bisa bersinergi antara Unila dan pemprov,” tutup Sugeng.
Turut hadir dalam rakorcan 2015, Pembantu Rektor I Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., Kepala BAPSIK Drs. Mardi Syahperi, M.M., para dekan dan pembantu dekan di Fakultas Ekonomi, Teknik, Hukum, MIPA, FISIP, FKIP, Pertanian, dan Kedokteran.[] Inay










