
(Unila) : “Kualitas pengajaran bahasa Jepang di Lampung ini belum ada yang benar-benar bagus!” Dengan tegas Prof. Yamazaki Yoshie mengatakan itu saat wawancara di rumahnya di kawasan perumahan Pahoman, Bandar Lampung, medio Maret lalu. Mengenakan jas warna krem dan dalaman hitam, ia menjelaskan pernyataannya tersebut.
“Saya sudah melihat semua sarana pendidikan bahasa Jepang yang ada di Lampung. Sudah baik, namun secara kualitas memang belum benar-benar ada yang bagus. Cara para pengajar dalam mengajar juga menurut saya belum bisa dibilang bagus. Padahal, banyak kampus-kampus di Lampung yang punya potensi bagus dalam pengajaran bahasa Jepang,” papar wanita kelahiran 25 Mei 1946 di Jepang ini.
Kondisi inilah yang kemudian membuat ia memutuskan untuk mengabdi di Balai Bahasa Universitas Lampung (BBU) untuk mengajar bahasa Jepang secara sukarela. “Saya hanya mencoba untuk mengembangkan kualitas pembelajaran bahasa Jepang di Lampung, hanya itu niat saya,” tuturnya dalam bahasa Indonesia yang masih terbalut aksen Jepangnya.
Yamazaki adalah orang Jepang asli, yang demi menemani suaminya bekerja di Lampung, ia kemudian memutuskan menetap di Lampung. Bidang antropologi yang dikuasainya ternyata ia abdikan untuk meneliti tentang kebudayaan Lampung sejak 1984 saat Unila masih dipimpin Rektor Margono Slamet.
Yamazaki kala itu sangat tertarik dengan budaya Lampung karena ternyata hampir mirip dengan budaya di negaranya (Jepang). Selain adat Lampung, ia juga meneliti berbagai pernak-pernik budaya Lampung, seperti tapis Lampung. Atas dedikasinya itu, ia mendapatkan banyak penghargaan di bidang sosial.
“Pengalaman saya di bidang penelitian sosial budaya Lampung itu justru akan memudahkan nantinya dalam mengajar bahasa Jepang di Unila. Saya akan mengajar dengan menggabungkan dua bidang, yakni bahasa dan budaya. Saya rasa itu akan sangat menarik,” ungkapnya.
Kursus bahasa Jepang yang diajarnya sendiri sudah dimulai awal Februari lalu. Ia mengungkapkan, nantinya akan terlihat sebuah persaingan kualitas jika sudah banyak kampus-kampus yang mengajar bahasa Jepang, jadi tidak didominasi satu-dua kampus saja.[] Andro