(Unila) : Satuan Pengamanan Universitas Lampung (Satpam Unila) terus berbenah untuk menunjukkan pelayanan pengamanannya di kampus hijau. Komandan Satpam Unila, Syafe’i, yang ditemui Rabu (29/1) memaparkaan kemantapan usaha untuk menjaga nama baik Unila.

“Tugas pokok dan fungsi kami (Satpam Unila) adalah melakukan pengamanan terhadap harta dan pejabat negara, terutama di Unila,” paparnya. Selama lima tahun ia menjabat sebagai Komandan Satpam, tugas pengamanan terhadap harta dan pejabat Unila terkendali.

Menurut Syafe’i, harta negara di Unila yang dimaksud adalah peralatan-peralatan kantor di Rektorat dan seluruh fakultas, kemudian alat-alat praktikum di seluruh fakultas, dan lain-lain. “Kami semua (anggota Satpam) Unila, fokus ke pengamanan harta dan pejabat Unila,” tegas Syafe’i.

Masalah adanya kasus pencurian motor di Unila, Syafe’i menegaskan jika kehilangan itu terjadi karena sang pemilik motor parkir di tempat yang bukan diperuntukkan untuk parkir. “Biasanya mereka parkir sembarangan, bukan di kantong-kantong parkir yang disediakan,” paparnya. Satpam Unila juga kerap menangkap pelaku pencurian motor di Unila.

Kantong parkir yang sangat aman di Unila adalah parkir di Balai Bahasa Unila (BBU). Di sana, pemilik motor harus menunjukkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) jika ingin keluar. Menurut Syafe’i, sejak tahun 1989, belum pernah ada kasus pencurian motor di kantong parkir tersebut. Beberapa fakultas juga telah menerapkan pola satu pintu untuk parkir, seperti FH, FISIP, dan FE.

Sebagai Komandan Satpam, Syafe’i selalu melakukan kontrol ke seluruh wilayah Unila setiap hari, bahkan sampai malam hari. Hal ini dilakukannya untuk juga mengontrol anggotanya dalam bekerja. “Bahkan jika ada yang ketiduran, saya bangunkan, semua pekerjaan pengamanan di Unila menjadi tanggung jawab saya,” tuturnya.

Pengamanan terhadap tamu Unila juga diperketat. “Tamu yang datang di Unila (Rektorat) diberikan kartu tamu, kemudian ditanyakan apa keperluannya. Setelah itu kami tanyakan kepada pejabat yang berwenang, apakah bersedia atau tidak. Hal ini untuk meminimalisir adanya tamu yang tidak jelas di Unila,” ungkap Syafe’i menjelaskan pola penerimaan dan pengamanan tamu di Unila.

Hal lain terkait pengamanan yang masih sulit dilakukan Satpam Unila adalah karena Unila ini terbuka untuk masyarakat umum. “Banyak sekali kan fasilitas di Unila yang boleh digunakan untuk masyarakat umum. Nah, kadang kami sulit untuk mengawasinya. Maka dari itu, saya selalu menempatkan satu personil di tempat keramaian di Unila, seperti kolam renang, GSG, kandang rusa, dan lain-lain. “Kami selalu bekerja maksimal, yang terbaik untuk pengamanan Unila,” tutup Syafe’i.[] Andro