(Unila): Dalam menjalankan tri darma Perguruan Tinggi, Universitas Lampung (Unila) terus mengembangkan kerja sama dengan pihak eksternal, di antaranya membentuk desa binaan di beberapa wilayah kabupaten Provinsi Lampung.
Selain Desa Wawasan, yang berlokasi di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan, Universitas Lampung membentuk desa binaan lain seperti Desa Harapan Jaya, di Kecamatan Wayratai, Kabupaten Pesawaran.
Seperti desa-desa lainnya yang memiliki potensi lokal untuk dikembangkan, Desa Harapan Jaya juga memiliki potensi di bidang pariwisata seperti Air Terjun Sinar Tiga dan bumi perkemahan. Bumi perkemahan yang berlokasi di dataran tinggi ini memiliki daya tarik tersendiri berupa pemandangan laut dan pulau.
“Kita seperti berada di awang-awang, sehingga bisa melihat laut yang di tengahnya ada pulau. Tampak dekat, padahal jauh itu,” antusias Ketua BP KKN Dr. Sri Waluyo, ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (29/01/2017).
Pada tahun anggaran 2017 lalu, kata dia, sebagian akses jalan menuju lokasi itu sudah dilapisi semen selebar 1 meter. Meski sudah dilakukan perbaikan badan jalan, namun menurut Waluyo lokasi ini belum memadai karena belum digarap dengan optimal.
Oleh karena itu untuk mengembangkan Desa Harapan Jaya menjadi desa wisata mandiri, Unila dan pemerintah setempat melakukan perjanjian kerja sama yang berlaku mulai tahun 2018 hingga 2020.
Pada tahun pertama ini, Unila melalui mahasiswa program KKN melakukan pendampingan terhadap kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dilakukan kelompok sadar wisata (POKDARWIS) Desa Harapan Jaya dalam pengelolaan tempat wisata air terjun.
Selain, Unila bertugas melaksanakan pengkajian, pemantauan, analisis, evaluasi, dan memberikan masukan pada pelaksanaan program kegiatan BUMDes. Selain itu melakukan pendampingan pada saat supervisi, pemantauan, maupun evaluasi terhadap lokasi yang akan dikembangkan.
Untuk melaksanakan kerja sama tersebut, Unila menempatkan 56 mahasiswa KKN. Mereka tidak hanya ditempatkan di Desa Harapan Jaya, tetapi di tiga desa sekitarnya.
Meski memiliki potensi wisata, mahasiswa KKN Unila menghadapi tantangan berupa tempat yang berbukit. Selain itu, Desa Harapan Jaya termasuk desa sangat tertinggal, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun infrastruktur.
Tak hanya potensi wisata, Desa Harapan Jaya memiliki potensi perkebunan. “Di situ ada kakau, kopi, dan pala,” kata Waluyo. Potensi perkebunan tersebut dapat menjadi bahan baku yang bisa dikembangkan sebagai industri rumah tangga.[Hisna Cahaya/Inay_Humas]










