(Unila): Sebagai upaya meningkatkan hasil pertanian yang lebih sehat dan berkualitas, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) menginisiasi program “Penyuluhan Tanaman Pisang Sehat dan Pengenalan Aplikasi Pendeteksi Hama dan Penyakit.” Program ini dilaksanakan di Dusun 4, Desa Pematang Baru, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, pada Selasa, 21 Januari 2025.

Program ini bertujuan untuk membantu petani dalam mengatasi permasalahan utama dalam budidaya pisang, seperti daun yang cepat menguning, serangan hama dan penyakit, serta kualitas buah yang kurang optimal. Tim KKN memperkenalkan sistem pertanian berkelanjutan melalui tiga kegiatan utama, yaitu penyuluhan tanaman pisang sehat, pembuatan pupuk organik, serta pengenalan aplikasi pendeteksi hama dan penyakit.

Program tersebut diinisiasi oleh tim KKN Unila Desa Pematang Baru, yang terdiri dari Muhammad Ijlal Muafa, Isnaini, Ahmad ’Alim Hudzaifah, Naldo Abdillah, Anisa Ensa Putri, Suprihatin, dan Faiza Raisa Rafania, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Azis Amriwan, S.Sos., M.Si.

Penyuluhan dihadiri oleh sekitar 30 petani, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Kepala Desa Pematang Baru, Sekretaris Desa, aparat desa, serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Pematang Baru. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Naldo Abdillah (Agroteknologi 2022) dan Muhammad Ijlal Muafa (Proteksi Tanaman 2022).

Materi penyuluhan mencakup bahaya penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus, pentingnya bahan organik dalam memperbaiki kualitas tanah, serta praktik pembuatan pupuk organik berbahan dasar batang pisang. Selain itu, tim KKN juga memperkenalkan aplikasi Plantik, yang berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membantu petani mendeteksi penyakit tanaman, memberikan rekomendasi pemupukan, serta memantau kondisi cuaca guna perencanaan pertanian yang lebih baik.

Cara kerja aplikasi Plantik cukup sederhana. Petani hanya perlu mengambil foto bagian tanaman yang bermasalah menggunakan kamera ponsel, kemudian sistem AI akan menganalisis gambar tersebut untuk mendeteksi kemungkinan penyakit atau serangan hama. Setelah itu, aplikasi akan memberikan rekomendasi penanganan yang sesuai berdasarkan data cuaca, kondisi tanah, dan pola pertumbuhan tanaman.

Selain itu, Plantik juga memungkinkan petani untuk berkonsultasi langsung dengan ahli pertanian serta berinteraksi dengan komunitas petani lainnya untuk berbagi solusi dan pengalaman. Dengan kemudahan ini, teknologi digital diharapkan dapat semakin mendukung pertanian berkelanjutan di Desa Pematang Baru.

Sebelum program ini dilaksanakan, banyak petani yang belum memahami dampak jangka panjang penggunaan pupuk kimia serta masih kesulitan mengidentifikasi penyakit tanaman secara cepat. Dengan adanya penyuluhan ini, petani diajarkan cara membuat pupuk organik yang lebih ramah lingkungan, yaitu dengan mencampur batang pisang yang telah dicacah dengan air, molase, dan EM4, lalu difermentasi selama 7-14 hari.

Tidak hanya masyarakat, Tim KKN juga mendapatkan pelajaran berharga dari program ini, terutama tentang pentingnya pemanfaatan teknologi dalam sektor pertanian serta kesadaran akan pentingnya kualitas tanah dan pengendalian hama untuk menghindari gagal panen.

Dengan adanya program ini, diharapkan petani di Desa Pematang Baru dapat menerapkan pertanian yang lebih ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, serta memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola lahan mereka. Tim KKN berharap inisiatif ini tidak hanya berhenti di satu desa, tetapi dapat terus dikembangkan untuk mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan di daerah lainnya.

“Kami sangat senang ternyata program kami sangat bermanfaat untuk para petani di desa pematang baru. Harapan dari kami adalah semoga warga selalu menggunakan pupuk organik dalam bercocok tanam, mengurangi penggunaan bahan kimia, dan dapat memanfaatkan teknologi dalam bidang pertanian sehingga ilmu yang didapat program ini dapat terus berkelanjutan dan dapat mengetahui cara-cara hebat lainnya melalui teknologi,” pesan tim KKN.  [Magang_Shalu Munadiyan]