(Unila): Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat Unggulan (PKM) di Desa Mandah, Natar pada Senin, 1 September 2025.

Pengabdian berfokus pada penguatan mentalitas usaha, branding digital, serta pemberdayaan desa berbasis pariwisata berkelanjutan. Program ini hadir menjawab persoalan utama desa yang selama ini memiliki potensi wisata menjanjikan pada salah satu potensi wisata seperti Batu Indah yang belum terkelola dan dipromosikan secara optimal.

Tim PKM ini diketuai oleh Dr. Nova Mardiana, S.E., M.M. yang beranggotakan Zainnur M. Rusdi, Lailili Fadilla, S.M., M.M., Dwi Nugroho, S.E., M.A bersama mahasiswa manajemen M. Gamrowi, Khasia Nadia Putri, Claudia Puspa Puspita, Lidia Nirwana.

Dr. Nova Mardiana selaku Ketua Tim menjelaskan bahwa konsep program disusun melalui pra-survei dan wawancara dengan kepala desa, kemudian dikembangkan dengan pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat secara langsung.

“Kami ingin program ini benar-benar membentuk kesadaran usaha dan memberi keterampilan digital yang bisa dikelola sendiri oleh masyarakat,” ujarnya.

Tim pengabdian melibatkan sejumlah dosen sesuai bidang keahlian, di antaranya Dr. Zainnur M. Rusdi yang fokus pada mentalitas usaha, Laili Fadhila Banuwa yang mendampingi branding digital, serta Dwi Nugroho yang memberikan pelatihan pemberdayaan desa dan copywriting.

Mahasiswa turut berperan aktif dalam pengumpulan data, dokumentasi, serta mendampingi masyarakat dalam praktik teknik dokumentasi dan digital marketing.

Rangkaian kegiatan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari pelatihan mentalitas usaha, praktik pembuatan konten digital berupa foto produk, hingga pelatihan copywriting untuk memperkuat daya tarik promosi wisata dan UMKM desa.

Tantangan utama seperti keterbatasan pengetahuan digital, partisipasi yang tidak merata, hingga keterbatasan anggaran diatasi dengan metode praktis, pemanfaatan aplikasi sederhana, serta dukungan pemerintah desa.

Respon masyarakat Mandah sangat positif. Mereka tidak hanya menerima materi secara teoritis, tetapi juga langsung mempraktikkan keterampilan baru, seperti membuat konten media sosial untuk promosi wisata dan produk lokal. Program ini pun diharapkan berdampak pada meningkatnya semangat warga dalam mengembangkan usaha serta visibilitas Desa Mandah di ruang digital.

“Harapannya, Desa Mandah bisa mengelola media sosial wisata secara profesional, memperluas jejaring dengan pemerintah daerah maupun pelaku pariwisata, dan berkembang menjadi desa wisata berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutup Dr. Nova. [Rilis_Icka Nur Azhumi]