(Unila) : Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP Unila) Prof. Bustanul Arifin menjadi pembicara pada diskusi yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lampung di Balai Keratun Pemerintah Provinsi Lampung, Jumat (24/1) pagi.

Diskusi yang membahas pentingnya kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pembangunan daerah ini juga menghadirkan sejumlah pembicara yang berkompeten di bidangnya. Antara lain, Kepala Bappeda Lampung Tony O.L. Tobing, dan Ketua organisasi petani Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir.

Menurut Bustanul, kemitraan sebagai program bentuk tanggung jawab sosial (CSR) tersebut memiliki dua dimensi penting bagi pemangku kepentingan (pemerintah daerah) maupun perusahaan (swasta). “CSR hanya bisa dinilai berhasil apabila programnya telah mampu meningkatkan modal sosial para pemangku kepentingan,” papar Bustanul.

Ia lalu melanjutkan bahwa program CSR perlu membangun academics, business, government, dan civil society dalam mencapai tujuan hidup bermasyarakat yang berkelanjutan. Menurut Bustanul pula, untuk sebuah perusahaan, CSR memiliki peran penting dalam mengembangkan brand dan visi-misi perusahaan tersebut.

“Korporat (perusahaan) yang sudah mampu mengintegrasikan dimensi sosial dan bisnis biasanya lebih mampu bertahan dan berkembang, khususnya pada dinamika perubahan yang semakin cepat,” ungkap Bustanul lagi. “Inisiatif pihak swasta juga amat diperlukan untuk membantu pemerintah dalam usaha membangun daerah,” timpal Tony.

Tony mengaku, pemerintah selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, namun memiliki keterbatasan dari sisi sumber daya serta pembiayaan. Maka, Tony menegaskan bahwa disitulah peran pihak swasta dan elemen masyarakat  dapat mengambil bagian.

Agar tujuan tanggung jawab sosial perusahaan benar-benar bisa tercapai dan sampai ke masyarakat dengan maksimal, perusahaan swasta dapat bekerja sama dengan banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM). Tentu saja harus dipilih LSM yang memiliki kompetensi di bidang-bidang pemberdayaan masyarakat untuk memastikan bahwa program tanggung jawab sosial ini tepat sasaran.

“Karena, program CSR ini merupakan sebuah keputusan bisnis yang harus memberikan manfaat bagi bisnis sebuah perusahaan, di samping juga memberikan manfaat kepada publik,” pungkas Bustanul.[] Andro