(Unila): Badan Pengelola Prestasi Mahasiswa (BP2M) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Karakter, Senin, 4 Oktober 2021. Acara dibuka resmi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila Prof. Dr. Yulianto, M.S.

Seminar bertajuk “Mengembangkan Softskill Mahasiswa, Membentuk Karakter Unggul, dan Dalam Pola Pembelajaran Merdeka Belajar – Kampus Merdeka” ini diselenggarakan di ruang sidang lantai 4 Rektorat Unila.

Peserta merupakan mahasiswa-mahasiswi penerima beasiswa KIP Kuliah dan PMPAP Universitas Lampung tahun 2021. Penyelenggara menghadirkan dua narasumber yakni Diah Utaminingsih, S.Psi., MA., Psi., dan Dr. Muhammad Nurwahidin, M.Si.

“Mahasiswa saat lulus kuliah akan mencari pekerjaan. Modal IPK tinggi saja tidak menjamin diterima dalam pekerjaan tersebut sehingga, perlu softskill lain,” ujarnya membuka sambutan.

Menurut Prof. Yulianto, dalam dunia kerja dipercaya bahwa sumber daya manusia unggul tidak hanya memiliki kemahiran hardskill tetapi juga piawai dalam aspek softskill.

Softskill dapat diperoleh lebih banyak di luar perkuliahan. Contoh dari softskill di antaranya kemampuan dalam melatih kesabaran, bekerja sama, menghargai orang lain, dan berkomunikasi dengan orang lain. Pembentukan softskill dapat dibentuk mahasiswa dengan berbagai kegiatan melalui BP2M Unila.

Berdasarkan penelitian Universitas Harvard, diketahui bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis melainkan juga oleh kemampuan diri dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

“Kesuksesan seseorang 20% ditentukan oleh hardskill dan 80% softskill,” katanya di hadapan para peserta.

Melalui kegiatan pembentukan softskill, Prof. Yulianto berharap mahasiswa bidikmisi dapat mendukung program-program yang sudah ditentukan oleh bagian Kemahasiswaan Unila dan materi-materi yang disampaikan dapat membuka wawasan para peserta.

Kegiatan turut dihadiri kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, koordinator Bagian Kemahasiswaan, ketua dan wakil ketua BP2M. Penyelenggaraan Seminar Nasional Pendidikan Karakter dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. [Humas/MG/Mely_Gista]