(Unila): Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) periode dua tahun 2025 menghadirkan inovasi portal sidik jari (fingerprint portal) untuk tingkatkan keamanan lingkungan di RT 11 Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, Kota Bandar Lampung, pada 23 Juli sampai 16 Agustus 2025.
Inovasi ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung dan berencana menjalin kerja sama dengan tim mahasiswa untuk mengembangkan dan menerapkan portal sidik jari di sejumlah titik rawan pencurian motor.
Inovasi portal fingerprint ini merupakan sistem keamanan otomatis yang menggunakan sensor sidik jari (fingerprint sensor) untuk mengakses pintu/portal elektrik. Sistem ini dirancang agar hanya orang yang sudah terdaftar sidik jarinya yang dapat membuka portal. Dengan begitu, keamanan lebih terjamin dan terdata dibandingkan menggunakan kunci manual.
Program kerja ini diinisiasi Satriawan Kencana, Aqila Nisa, Farha Yuniar Syakila, Indah Rahmadhani Atazawa, Linda Anggraini, Lia Fera Lestari, Farhan Fadhilah Hidayat dan Azriel Muhammad Fikri, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dita Febrianto, S.H., M.Hum.
Salah satu mahasiswa KKN Kelurahan Gunung Sari, Satriawan Kencana menjelaskan, saat melakukan survei, mereka menemukan permasalahan serius terkait keamanan. Kondisi tersebut mendorong mereka berinisiatif berkolaborasi dengan Ketua RT setempat untuk memperketat pengawasan di pintu masuk kendaraan.
“Saat survei di RT 11 Kelurahan Gunung Sari, kami menemukan ada kasus kehilangan dua motor dalam satu malam. Hal itu membuat kami berinisiatif bekerja sama dengan Ketua RT untuk memperketat pengawasan, terutama di pintu masuk kendaraan. Karena itu, kami membuat inovasi portal sidik jari agar keamanan lingkungan bisa lebih terjamin dan kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Cara kerja sistem ini cukup sederhana, pengguna menempelkan jarinya pada sensor fingerprint, lalu data sidik jari diproses dan dibandingkan dengan database. Jika terverifikasi, mikrokontroler akan mengaktifkan relay yang secara otomatis membuka portal.
Inovasi portal sidik jari ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain lebih aman karena sulit dipalsukan dibandingkan kunci atau password, mudah digunakan karena hanya membutuhkan sidik jari tanpa kunci fisik, serta efisien sehingga cocok diterapkan di berbagai tempat seperti kos-kosan, kantor, laboratorium, maupun portal perumahan.
Hingga saat ini, inovasi portal sidik jari telah berhasil diterapkan di tiga titik lokasi, dengan target pemasangan sebanyak empat lokasi. Namun, keterbatasan biaya dan ketersediaan alat menjadi kendala utama dalam merealisasikan seluruh rencana pemasangan tersebut.
Dalam tahap perancangan, tim menghadapi kendala berupa error pada proses pemrograman serta risiko kerusakan alat akibat overheating. Pada saat pemasangan, tantangan muncul dari penyesuaian lokasi portal dengan kondisi lapangan, kebutuhan sumber listrik yang memadai, hingga pemasangan pengait kunci yang harus dilakukan dengan presisi agar sistem dapat berfungsi optimal.
Inovasi mahasiswa KKN Unila ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Portal sidik jari dinilai efektif membantu mencegah pencurian motor sekaligus membatasi akses keluar-masuk orang ke lingkungan RT 11. Hal ini menjadi penting karena lokasi RT 11 yang berdekatan dengan stasiun kereta dan terminal bus, sehingga kerap didatangi banyak orang dari luar lingkungan.
Setelah program KKN berakhir, inovasi ini tetap akan dikembangkan bersama Ketua RT 11. Tim juga berencana mendaftarkan karya tersebut untuk memperoleh hak cipta resmi sebagai bentuk perlindungan sekaligus pengakuan atas hasil inovasi yang telah dihasilkan. [Magang_Cindy Adelia]