DSC_8198
Prof. Sugeng P. Harianto di tengah-tengah tokoh adat dan masyarakat Lampung Sai Batin saat meninjau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Lampung Barat, Kamis (28/8).

Unila: Rektor Unila, Prof. Sugeng P. Harianto mendapat gelar Raja Perdana Buay Nyerupa dari Kebuayan Paksi Buay Nyerupa Kerajaan Paksi Pak Sekala Brak, Kamis (28/8) kemarin. Gelar ini didapuk saat Sugeng dan rombongan Unila meninjau mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Lampung Barat.

Pemberian gelar adat kehormatan itu langsung disaksikan raja kerajaan Sekala Brak, Suntan Pikoelun Jayadiningrat (tua) dan raja muda Suntan Junjungan Baginda Raja. Pemberian gelar disaksikan ribuan masyarakat Lampung Barat. Arak-arakan rektor menuju lokasi pemberian gelar diiringi harakan tarian dan rebana

Tari-tarian khas Lampung dan modern juga turut menyambut rombongan arak-arakan didepan tarup yang sudah dipasang. Tari-tarian itu antara lain tari Sabut Sai Batin (Penyembutan), tari Medley Nusantara, tari Ali Bambang, tari kreasi, dan tari Pendia. Selain itu juga ada sendratari dengan cerita “Ratu Sifa” yang berarti Istri Buay Nyerupa.

Dalam sambutannya, Sugeng menyampaikan ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pemberian gelar adat kepada dirinya. “Gelar ini merupakan sebuah kehormatan besar bagi saya dan Unila tentunya. Gelar ini merupakan amanah, merupakan harapan untuk menjadi baik lagi kedepannya, dan tentu akan kami jaga sebaik-baiknya,” ungkap Sugeng.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih, karena telah memercayakan Unila untuk membantu membangun masyarakat dengan kerjasama mahasiswa KKN yang selama ini dilakukan. Sugeng berharap pula, masyarakat dan mahasiswa bisa saling bahu membahu, bekerjasama untuk membangun wilayah masing-masing dan Lampung pada umumnya.

Sugeng juga menitipkan mahasiswa KKN Unila kepada pihak pemerintah kabupaten setempat. “Jika ada beberapa mahasiswa yang masih belum bisa berlaku layaknya mahasiswa, mohon dibimbing, karena kita semua masih dalam proses pembelajaran. Mahasiswa turun kemasyarakat juga merupakan proses pendewasaan diri, agar nantinya bisa mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” harap Sugeng Lagi.[] Andry