(Unila): Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung (Unila) kembali menggelar konferensi internasional “The 3rd International Conference on Applied Science Mathematics and Informatics (3rd ICASMI) Tahun 2020”, di Gedung Dekanat lantai 3 FMIPA Unila, Kamis (3/9/2020).
Konferensi bertajuk “Natural Sciences, Mathematics and Informatics in the Industrial Revolution (IR) 4.0 toward the Sustainable Development Goals (SDGs)” ini diselenggarakan secara daring via aplikasi Zoom.
ICASMI 2020 menghadirkan tujuh keynote speaker dari empat negara yaitu Prof. Kenji Satou dari Kanazawa University, Prof. Dr. Harith Bin Ahmad dari University of Malaya, Prof. Dr. Antonius Suwanto dari IPB, Prof. Dr. Hasan Küçükbay dari İnönü University, Porf. Dr. Ismail Bin Mohd dari AISMM, Prof. Ivandini Tribidasari dari UI, serta Prof. John Hendri, Ph.D., dari Universitas Lampung.
Konferensi ICASMI ke 3 diadakan sebagai media para peneliti, sarjana, dan mahasiswa di bidang MIPA untuk melakukan diseminasi hasil penelitian, menuangkan ide-ide baru, sekaligus bereksperimen praktis yang bertumpu pada teori dan praktik. Tak hanya itu, konferensi ditujukan untuk memberi kesempatan para akademisi untuk menerima umpan balik informal yang mendalam melalui diskusi.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan TIK Unila Prof. Suharso, Ph.D., saat menyampaikan sambutan mengatakan, Indonesia saat ini dihadapkan oleh tantangan global mulai dari global market, inovasi, hingga persaingan dengan pekerja asing yang juga memiliki keterampilan mumpuni.
Meskipun demikian, Indonesia sebenarnya berpeluang menghadapi tantangan tersebut khususnya di bidang ilmu pengetahuan, yaitu dengan cara memperkuat potensi yang ada di masyarakat.
Unila sendiri menjadi bagian yang mendorong potensi di bidang ilmu pengetahuan tersebut. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan kualitas produk lokal dan berbagai penemuan di setiap bidang studi seperti kimia, biologi, matematika, fisika, dan informasi.
Oleh karena itu Suharso menilai, penyelenggaraan konferensi seperti ICASMI sangat penting. Konferensi ini menjadi wadah bagi para partisipan untuk saling bertukar ide dan berkolaborasi menuju ilmu pengetahuan dan inovasi yang lebih baik.
“Saya percaya, melalui ICASMI ke 3 ini kita semua bisa meningkatkan potensi untuk menghadapi tantangan dan mendapatkan peluang di masa depan,” ucapnya. [Humas/Angel]














