(Unila): Dihadiri langsung pimpinan masing-masing instansi, FKIP Unila dan Balitbang Agama Jakarta jalin kerja sama dalam menunjang optimalisasi tridarma perguruan tinggi.

Penandatanganan dokumen MoU dan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan secara langsung oleh Dekan FKIP Unila Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta Dr. Nurudin, M.Si.

Prosesi penandatanganan dokumen kerja sama tersebut disaksikan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja sama FKIP Unila Dr. Sunyono, M.Si., Ketua Tim Pengembangan Balitbang Agama Jakarta, Zulkarnain Yani, S.Ag., MA.Hum., Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Kebudayaan Lampung FKIP Unila, Dr. Farida Ariyani, M.Pd., serta seluruh peserta yang hadir di ruang pertemuan Swissbel-Hotel Lampung, Rabu, 7 April 2021.

Dalam sambutannya Dekan FKIP Unila menyambut baik adanya program kerja sama antarkedua instansi. Hal tersebut merupakan salah satu poin penunjang penilaian akreditasi insitusi terlebih jika itu berada di bawah naungan kementerian yang berbeda.

“Kami sangat berterima kasih dan siap mendukung sepenuhnya program kerja sama ini. Di FKIP Unila sendiri telah ada beberapa program studi yang sejalan dengan kerja sama ini, yakni Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Kebudayaan Lampung, Program Studi Pendidikan Bahasa Lampung, dan Program Studi Pendidikan Sejarah. Saya berharap program studi yang terlibat semakin diperluas lagi,” ujar Patuan Raja.

Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Balitbang Agama Jakarta mengatakan bahwa jalinan kolaborasi dan elaborasi ini sangat sejalan dengan adanya kesamaan tupoksi masing-masing instansi. “Jika kampus tupoksinya tridarma perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan lengabdian maka kami juga memiliki tupoksi yang hampir serupa tapi tak sama yakni penelitian, pengembangan, dan pengkajian,” kata Nurudin.

Secara khusus Nurudin berpesan agar hasil kerja sama ini tidak sekadar laporan akan tetapi mampu dikembangkan untuk manfaat yang lebih luas baik sebagai bahan ajar atau artikel jurnal yang dipublikasikan peneliti maupun dosen. “Saat ini Balitbang Agama Jakarta sudah memiliki jurnal yang terakreditasi Sinta 2, saya kira kita bisa bersama-sama mendorong peningkatan publikasi ilmiah pada kedua institusi,” ujarnya.

Adapun bentuk konkret kerja sama tersebut yaitu diadakannya kegiatan Penyusunan Katalog Naskah Kuno Lampung yang melibatkan dosen,  ahasiswa, dan alumni Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Kebudayaan Lampung serta instansi lain yang turut terlibat yakni Pusbanglin Bahasa dan Sastra Kemdikbud RI dan UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung.

Di Lampung sendiri memiliki 82 naskah manuskrip, 32 nya dari museum Lampung. Sementara sisanya masih berada di masyarakat. Ketua Tim Peneliti Zulkarnain Yani mengatakan dalam menerjemahkan manuskrip menjadi katalog naskah sendiri, membutuhkan waktu cukup lama. Selain harus melibatkan peneliti dari berbagai ilmu, pencarian naskah kuno di masyarakat juga kerap terkendala. Ditargetkan kegiatan ini akan selesai pada empat bulan ke depan. “Naskah kuno Lampung yang ditemukan antara lain ditulis dengan aksara Lampung dan aksara Arab. Bahasa yang digunakan juga beragam, antara lain bahasa Melayu, Lampung, dan Arab. Sebagian besar naskah kuno yang ditemukan berisi tentang mantra atau doa untuk pengobatan,” katanya.

Salah satu naskah kulit kayu yang telah diterjemahkan adalah naskah yang ditemukan di Kabupaten Lampung Timur. Naskah kuno itu terdiri atas 42 halaman yang isinya ditulis dengan aksara Lampung kuno disertai dengan gambar (rajah). Sebagian besar isi naskah kuno itu adalah mantra-mantra pengobatan. [Rilis_FKIP]