(Unila): Rencana Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Lampung mengalokasikan beasiswa bagi dokter umum yang ingin melanjutkan ke jenjang spesialis disambut baik Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (FK Unila) Dr. Sutyarso, M. Biomed.

Namun Sutyarso juga berharap program tersebut bisa dikembangkan dengan membuka beasiswa untuk tujuh profesi di bidang kesehatan lainnya. Yakni dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, kesehatan masyarakat (kesmas), ahli gizi, dan ahli farmasi (apoteker).

“Langkah Disdik Lampung pasti mengaktualisasi perhatian Gubernur (M. Ridho Ficardo) yang ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM kesehatan di sini. Tapi FK Unila berharap langkah tersebut bisa dikembangkan ke bidang lain agar pemerataan mutu dan kompetensi praktisi kesehatan akan terus berlanjut,” ucapnya.

Secara spesifik Sutyarso melihat lulusan S-2 perlu dikembangkan melalui beasiswa meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran di Lampung. Hal itu berdasarkan atas keberhasilan dokter umum yang sudah berkembang di Sai Bumi Ruwa Jurai dalam 3 tahun terakhir.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan kerja sama dengan FK Universitas Sriwijaya dengan kuota awal program S-2 4-6 orang pengangkatan, dan diutamakan dokter S-1 dari Lampung. Kita akan memberi kesempatan bagi dokter umum yang berminat ke spesialis kebidanan dan persalinan (obgyn). Hal itu disasarkan pada minimnya jumlah dokter di rumah sakit pendidikan dan institusi kesehatan di tiap kabupaten.

“Makanya program beasiswa S-2 dokter spesialis akan diutamakan bagi lulusan SBMPTN dan kemitraan sebagai cara FK Unila meningkatkan jumlah dokter di Lampung. Beasiswa yang dikombinasi dengan kedua jalur masuk Unila itu dilakukan agar lulusan Unila dari Lampung setelah selesai bisa mengabdi ke kabupaten yang dari segi jumlah ketersediaan tenaga dokter masih belum merata,” imbuhnya.

Sutyarso berharap, keberhasilan Disdik menyelenggarakan beasiswa S-2 dokter spesialis bisa berbanding lurus dengan penambahan kuota yang nantinya akan berimbas pada penambahan jumlah beasiswa S-2 di jalur spesialis lain.[] Inay