(Unila) : Sebagai salah satu fakultas yang telah memperoleh pengakuan atas akreditasi internasionalnya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) telah mempersiapkan diri menuju persaingan pasar global. Selain faktor internal, FEB juga mendapat dukungan eksternal.

Dari sisi internal, lulusan FEB Unila sudah tersebar di berbagai instansi baik kantor pemerintah, perusahaan swasta, hingga lembaga asing. Ditambah, sejak dibentuknya Ikatan Keluarga Alumni (IKA) FEB pada 2007 lalu, fungsi lembaga pengayom para lulusan FEB berhasil, tak hanya membentuk pribadi yang tangguh di lapangan kerja tapi juga menciptakan lapangan kerja.

“Adanya lembaga ini (IKA) memungkinkan kita meningkatkan chemistry antara lulusan baru dengan seniornya. Mereka mampu menjaga almamater dengan key-touch yang tinggi agar diterima di masyarakat. Termasuk di lapangan kerja dengan daya saing bertaraf internasional,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., Kamis (10/4).

Satria meyakinkan, terdapat keseimbangan antara kualitas dan kuantitas lulusan FEB. Hal itu disebabkan oleh implementasi keilmuan yang sebanding lurus dengan kemampuan jumlah alumni tersedia di masyarakat. “Mereka tersebar di berbagai wilayah tidak hanya lokal, tapi domestik hingga internasional,” imbuhnya.

Daya tampung FEB Unila pun ditingkatkan. Itu terbukti setelah SK Pembantu Rektor I No 8000/UN.26/DT/2013 yang menyebutkan daya tampung FEB Unila tahun akademik 2014-2015 diperluas dengan S1 reguler sebanyak 340 mahasiswa, S1 paralel 170 mahasiswa, dan diploma III sebanyak 380 mahasiswa. Jadi, akan ada total 890 mahasiswa di tahun ajaran ganjil September mendatang. Tak hanya itu, untuk lulusan FEB jumlahnya terus meningkat.

Agar para mahasiswa dan alumni terus bersinergi, kata dia, FEB membentuk lembaga koordinator. Sudah 1 tahun lembaga ini dikembangkan guna memudahkan koordinasi bagi para wisudawan hingga memudahkan mencari pekerjaan selepas lulus kuliah.

“Mudah, tinggal klik, mengumpulkan koordinator, dengan komunitor yang dimulai 2 tahun. Tiap lulusan akan memperoleh subkoordinator wisuda berdasarkan tahun kelulusan. Untuk kita (FEB) ada ada 4 kali periode wisuda,” jelasnya.

Sedangkan dari faktor eksternal, FEB Unila menjadi anggota The Alliance On Business Education And Scholarship For Tomorrrow, at 21st Century Organization (ABEST 21). FEB Unila memperoleh akreditasi sekolah bisnis secara internasional. Hasil itu mendukung FEB memperoleh akreditasi A di seluruh penjurusan hingga program pendidikan dari BAN-PT.

Di Indonesia baru ada 10 FEB di PTN maupun PTS yang sudah menjadi anggota ABEST 21 selain di Unila seperti FEB Universitas Brawijaya, ITB, Undip, UGM, UI, Unhas, Unpad, Universitas 11 Maret, Universitas Satya Wacana Christian, Universitas Agricultural Bogor, dan Universitas Telkom.[] Inay