(Unila): Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) akan menyelenggarakan program internasional bertajuk Summer Course 2025 pada 10 hingga 16 Agustus 2025 mendatang.
Kegiatan ini mengusung tema “Bridging Theory and Practice: Enhancing Soft Skills and Community Engagement Through Sustainable Development Goals 2025”, dan akan melibatkan sembilan mahasiswa internasional serta dua dosen pendamping dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Sabah, Malaysia.
Selain peserta dari luar negeri, mahasiswa kelas internasional FEB Unila juga akan turut ambil bagian dalam program ini sebagai pendamping sekaligus peserta aktif, sehingga tercipta suasana pertukaran ide yang dinamis dan kolaboratif antara mahasiswa dari dua negara.
Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar lintas negara yang tidak hanya fokus pada penguasaan teori, tetapi juga penerapan nyata di lapangan.
Melalui rangkaian kegiatan seperti kuliah tematik, diskusi kelompok, serta pengabdian kepada masyarakat berbasis Sustainable Development Goals (SDGs), peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan lunak (soft skills) dan meningkatkan kesadaran sosial dalam konteks global.
Peserta Summer Course 2025 akan mengikuti campus tour, perkuliahan dari Dosen FEB Unila, serta briefing proyek yang akan mereka kerjakan selama program berlangsung.
Kegiatan kemudian berlanjut dengan kunjungan lapangan ke mitra UMKM, sesi diskusi lintas budaya, dan presentasi kelompok mengenai solusi atas isu-isu sosial dan lingkungan yang ditemukan di lapangan.
Peserta dalam program ini juga akan mengikuti sejumlah perkuliahan yang dirancang secara khusus untuk memperkenalkan perspektif ekonomi dan bisnis di Indonesia, baik dari sisi teori maupun praktik.
Materi kuliah terbagi ke dalam dua kelompok bidang, yaitu Ekonomi dan Akuntansi, yang masing-masing disampaikan oleh dosen-dosen berpengalaman dari FEB Unila.
Materi ini bertujuan memberikan pemahaman tentang sistem keuangan syariah, dinamika ekonomi Indonesia, serta isu-isu strategis dalam dunia bisnis dan keuangan secara komprehensif.
Dekan FEB Unila, Prof. Dr. Nairobi, S.E., M.Si., menyatakan program ini merupakan bagian dari langkah strategis FEB Unila dalam memperkuat jejaring internasional sekaligus membentuk lulusan yang berdaya saing global.
Program Summer Course ini kami rancang sebagai ruang kolaboratif lintas budaya yang tidak hanya mempertemukan mahasiswa dari berbagai negara, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kritis, peduli, dan solutif terhadap isu-isu pembangunan berkelanjutan.
“Melalui pengalaman belajar yang kontekstual dan interaktif, kami berharap peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan kepemimpinan global,” ujarnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana untuk mempromosikan budaya lokal Lampung kepada peserta internasional serta menunjukkan kesiapan FEB Unila dalam menyelenggarakan program akademik berskala global.
Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara Unila dan UiTM Sabah yang telah terjalin dalam beberapa tahun terakhir, di mana sebelumnya FEB Unila telah melaksanakan Konferensi ICEBE dan mobility program di kampus UiTM Malaysia. [Rilis]