
(Unila) : Program Ketahanan Kota terhadap Perubahan Iklim di Bandar Lampung mendapat dukungan dunia internasional. Demikian diungkapkan Koordinator Program Peningkatan Kapasitas Guru terhadap Perubahan Iklim Bandar Lampung Maulana Mukhlis, Senin (22/4).
Menurut Maulana yang juga menjabat sebagai Dosen FISIP Universitas Lampung (Unila) ini, tim ketahanan Kota Bandar Lampung berkesempatan memperdalam penguasaan adaptasi terhadap perubahan iklim di negara Belanda.
“Dukungan dari dunia internasional terhadap berbagai program perubahan iklim memang sangat besar. Salah satunya dari Institute for Housing and Urban Development Studies yang berpusat di Belanda,” ujar Anggota Tim Ketahanan Kota terhadap Perubahan Iklim Bandar Lampung ini.
Saat ini tim Ketahanan Kota Bandar Lampung telah berhasil melakukan penjajakan kerja sama dengan HIS di Indonesia yang berpusat di Yogyakarta. Dalam waktu dekat tim Ketahanan Kota dan HIS akan menggelar pelatihan serta workshop selama setengah bulan dengan tindak lanjut berupa rencana kegiatan aksi. Workshop akan dilaksanakan di dua tempat selama dua minggu.
“Seminggu diselenggarakan di Bandar Lampung dan seminggu lagi di Semarang. Di akhir workshop akan ada rencana aksi. Jika rencana aksi tersebut disetujui maka kita akan berangkat ke Belanda untuk realisasi program. Intinya kita ingin program Ketahanan Kota di Bandar Lampung dapat terus berkembang,” paparnya.
Ia menambahkan, pendalaman materi terkait perubahan iklim oleh HIS akan sangat bermanfaat bagi pengembangan program Peningkatan Kapasitas Guru terhadap Perubahan Iklim di Bandar Lampung. Materi yang akan diberikan cukup luas, mulai dari pendalaman pengertian, proses adaptasi, mitigasi, hingga rencana kasi bagi program adaptasi terhadap perubahan iklim.
Sebelum bekerja sama dengan HIS, lanjutnya, beberapa lembaga internasional seperti Rockefeller Foundation (USA), Urban and Regional Development Institute (URDI) Foundation, Mercy Corps, serta ARUP Associates (Inggris) telah memberikan dukungan mereka terkait pelaksanaan program Adaptasi terhadap Perubahan Iklim di Bandar Lampung.
“Bantuan tak hanya dalam bentuk program melainkan kesempatan kuliah S3 tentang lingkungan,” urainya.[] Mutiara










