(Unila): Untuk mengenalkan peran bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi nasional, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) mengadakan program sosialisasi bertajuk “Pentingnya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan”. Sosialisasi berlangsung di Desa Warga Indah Jaya, Banjar Agung, Tulang Bawang, Senin, 20 Januari 2025.
Program bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya bahasa Indonesia, terutama dalam komunikasi formal. Sasaran utama sosialisasi adalah siswa kelas 5 dan 6 SD karena mereka masih dominan menggunakan bahasa daerah dalam percakapan sehari-hari. Sosialisasi ini juga dirancang untuk membantu siswa tetap bangga menggunakan bahasa Indonesia tanpa melupakan bahasa daerah mereka.
Materi dalam program ini disampaikan melalui pendekatan kreatif seperti cerita sejarah singkat, permainan, dan praktik penggunaan bahasa Indonesia secara langsung. Tim KKN memperkenalkan kosakata dasar bahasa Indonesia yang jarang digunakan siswa, semisal unggas, dan istilah lainnya.
Kendala terbesar adalah mengenalkan kata-kata yang benar-benar asing bagi siswa, tetapi hal ini diatasi dengan pendekatan komunikatif menggunakan bahasa daerah untuk mempermudah pemahaman.
Program ini diinisiasi tim KKN yang beranggotakan Putri Calista Irawan, Vanny Rahmaniar Tari, Ayu Fiska Dwi K., M. Toi Yafi Maruf, Muhammad Indra Gunawan, Santika Tri Adelia Putri, Alivia Cahya Kusworo, Natasya Bunga Nitara, dan Annisa Zatun Nitha Qoini. Program ini juga didampingi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Dedy Miswar, S.Si., M.Pd.
Antusiasme siswa terhadap program ini sangat tinggi. Mereka aktif bertanya tentang kosakata baru yang diperkenalkan dan bahkan mulai mempraktikkan bahasa Indonesia secara langsung di lingkungan sekolah.
Program sosialisasi bahasa Indonesia ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, tanpa melupakan peran bahasa daerah sebagai kekayaan budaya.
“Semoga para siswa semakin percaya diri dan termotivasi untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka dapat berperan aktif dalam melestarikan bahasa persatuan serta memperkuat rasa kebersamaan dan kesatuan bangsa,” ujar salah satu anggota tim. [Magang_Shalu Munadiyan]