Idealnya negara dikatakan maju apabila dua persen dari total penduduknya adalah pengusaha. Di Indonesia, persentasenya masih di bawah satu persen. Persisnya 0,8 persen. Dengan kata lain, Indonesia masih perlu upaya-upaya untuk berinovasi sehingga siap menghadapi persaingan global.

Faktor utama yang bisa dijadikan pendukung untuk kemajuan dunia usaha adalah sumber daya Indonesia yang berlimpah. Yakni di sektor pertanian, perikanan, dan hasil budi daya laut. Semua itu belum tergarap optimal untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Demikian kesimpulan seminar Technopreneurship yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Unila di GSG setempat kemarin.

Seminar bertema Eksplorasi Teknologi Aplikatif guna Memajukan Dunia Wirausaha dalam Persaingan Global itu menghadirkan beberapa pemateri. Yaitu, Prof. Dr. Ir. Benyamin Lakitan, M.Sc (Staf Ahli Menteri Negara Riset dan Teknologi Bidang Pangan), Diyanto Imam (Executive Director Inovasi Teknologi), dan Dr. Ir. Udin Hasanudin (dosen FP Unila).

Benyamin mengatakan, pengembangan teknologi harus diimbangi dengan kebutuhan. ’’Sebagai contoh petani yang membutuhkan pengering gabah harus ditinjau terlebih dahulu aspek ekonominya. Sehingga, alat tersebut benar-benar dimanfaatkan secara optimal guna mengembangkan usaha berbasis teknologi,’’ urainya.

Diyanto menambahkan, teknologi harus inovatif. Yakni memiliki kebaruan dan/atau keunggulan teknis. Selain itu, mampu menjawab permasalahan nyata di masyarakat, mempunyai potensi komersial, berdampak pada sosial, ekonomi dan lingkungan, serta status hak kekayaan intelektual (Haki)-nya harus jelas.

Pembantu Dekan III FP Unila Ir. Syahrio Tantalo, M.P. mengharapkan, seminar membuka mindset mahasiswa, khususnya setelah lulus. Dengan begitu, mereka tidak sebatas mencari pekerjaan. Tetapi, dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan basis teknologi atau technopreneurship.

’’Kita mencoba menyinergiskan antara pemerintah, instansi, dengan masyarakat bagaimana dapat berinovasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Sehingga, berguna untuk kepentingan masyarakat,’’ pungkasnya. (mau/p3/c3/ade)


Seumber : Radar Lampung –  Kamis, 2 Mei 2013

Artikel ini diambil dari berbagai media yang memberitakan tentang Universitas Lampung, tidak memperhitungkan ada kerjasama atau tidak dengan media tersebut.