Program kerja ini diinisiasi oleh tim KKN Unila yang terdiri dari Bayu Aji Ali, Meida Clara Enina, M. Irfan Al Rasyid, Syarli Dira Anjani, Theresia Delviana, Tirta Fajar Agung, dan Zahra Gidant Dewigita dengan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dr. Winda Trijayanthi Utama, S.H., M.K.K.
“Program kerja ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat yang kurang tepat dalam menggunakan antibiotik, contohnya seperti mengonsumsi antibiotik secara sembarangan, tidak mengonsumsi antibiotik sesuai dosis, dan tidak menghabiskan antibiotik sesuai anjuran dokter,” ungkap Irfan selaku penanggungjawab program kerja.
Tujuan dari program kerja ini adalah untuk menambah pemahaman masyarakat terkait aturan penggunaan, cara penggunaan, dan pentingnya antibiotik sehingga dapat mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Resistensi antibiotik adalah ketidakmampuan antibiotik dalam membunuh bakteri pada tubuh manusia yang disebabkan oleh kurang tepatnya penggunaan antibiotik.
Pada saat ini jumlah golongan antibiotik lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang resisten terhadap antibiotik. Jika dibiarkan terus menerus, penyakit infeksi pada masyarakat sulit untuk disembuhkan bahkan dapat menyebabkan kematian karena bakteri sudah resisten (kebal) terhadap antibiotik.
Penyuluhan pertama telah dilaksanakan pada 13 Juli 2024, dihadiri oleh anggota dan kader Pos Pelayanan Terpadu (PosYanDu). Penyuluhan kedua dilaksanakan pada 26 Juli 2024 dengan mengundang anggota dan kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
“Kami berharap agar program kerja yang kami inisiasi dapat mendorong masyarakat untuk mengonsumsi antibiotik secara benar sesuai dengan resep dokter sehingga dapat mengurangi dan mencegah terjadinya kasus resistensi antibiotik di tengah masyarakat,” tutup Irfan. [Magang_Andreas Angga]













