(Unila): Universitas Lampung (Unila) melalui Badan Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru (BP-PMB) menyelenggarakan workshop evaluasi penerimaan mahasiswa baru Unila 2019 di Hotel Bukit Randu, Kamis (21/11/2019).

Acaranya dihadiri perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Lampung dan sekolah mitra tempat penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), serta pimpinan Perguruan Tinggi Mitra Lampung.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Bujang Rahman saat membuka acara menyampaikan, semestinya mutu sekolah berbanding lurus dengan hasil seleksi nasional perguruan tinggi. Dari hasil evaluasi, jalur masuk SNMPTN menumpuk di satu pilihan program studi (prodi) tertentu.

Terjadi beberapa kasus bahwa bobot passing grade tiap-tiap prodi berbeda. Walau total skor sama namun bobot skor prodi berbeda. Bujang mengaku, seleksi mandiri untuk Unila dipecah menjadi beberapa skema seperti nilai hasil akademik (juara LCT IPA dan IPS) dan prestasi khusus (juara olah raga dan hafidz Al Quran).

Di kesempatan yang sama Ketua BP-PMB Moneyzar Usman menyatakan, mulai Desember 2019 sekolah diimbau mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Ada beberapa aturan baru yang akan digunakan dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2020.

Hal itu antara lain UTBK yang digunakan untuk mendaftar SBMPTN hanya boleh dilaksanakan satu kali sehingga berbeda dengan tahun sebelumnya, pada 2020 kesempatan UTBK hanya satu kali. Peserta boleh mendaftar UTBK pada gelombang kedua.

Ia juga menjelaskan, penerimaan mahasiswa baru akan tetap menggandeng panitia mitra sesuai anjuran panitia pusat. Sementara isu black list yang terjadi pada suatu sekolah itu tidak benar adanya melainkan sekolah yang bersangkutan memang memiliki permasalahan dengan pihak pusat, dalam hal ini Kemendikbud.

“Tidak ada sekolah yang diblack list seperti pada informasi yang beredar, kecuali black list itu terjadi karena sesuatu hal oleh pihak pusat,” tegas Moneyzar.[Riky_Humas]