(Unila): Universitas Lampung (Unila) menggelar Seminar Nasional Karakter Bangsa bertema “Membangun Komunikasi Informasi Publik yang Kuat dalam Mencegah Hoaks di Masa Pandemi Covid-19”, Selasa, 7 September 2021.
Selain menyajikan edukasi kepada masyarakat terkait permasalahan hoaks dan penanggulangannya, kegiatan yang digelar online ini dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19.
Sekretaris Panitia Dies Natalis Unila ke 56 Ir. Masdar Helmi, Ph.D., melaporkan, seminar nasional karakter bangsa merupakan salah satu bagian dari 32 rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 56 Unila.
Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB). Acara pembukaan juga diresmikan langsung Rektor Unila Prof. Dr. Karomani, M.Si, yang juga Ketua FRPKB.
Seminar nasional yang dimoderatori Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Unila Mista Susanto, S.T., M.Sc., Ph.D., ini menghadirkan dua narasumber.
Mereka yakni Dekan Fakultas Psikologi Unpad Bandung Zahrtul Rusyda, H., S.Psi., MOP., Ph.D., memaparkan materi tentang “Pergeseran Sikap dan Karakter Generasi Milenial dan Generasi Z Sebagai Efek dari Penggunaan Teknologi Informasi, Pencegahan Kerentanan Pembangunan Karakter Generasi Penerus Bangsa”.
Selanjutnya Septriana Tangkary, S.E., M.M., Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo yang membahas “Perkembangan Hoaks dan yang Menjadi Penghambat Usaha Penanganan Pandemi Covid-19, Regulasinya dan Langkah Pencehahannya”.
Sebanyak 458 peserta berasal dari berbagai latar belakang profesi di seluruh Indonesia mengikuti seminar ini melalui Zoom dan tayangan Youtube. Acara turut dihadiri jajaran pimpinan di lingkungan Unila dan para pimpinan universitas anggota FRPKB.
Dalam sambutannya Rektor Unila mengutarakan, perubahan situasi dan kondisi akibat pandemi Covid-19 ditandai dengan pemakaian masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, bekerja dan belajar di rumah, dan PPKM, telah menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari.
Kondisi ini membawa pengaruh sangat besar bagi berbagai sektor, salah satunya bidang komunikasi dan informasi. Antusiasme masyarakat mencari informasi tentang Covid-19 sangat besar, banjir informasi dari berbagai platform media.
Hal ini membuat berita hoaks, disinformasi, misinformasi, menjadi tak terbendung dan telah menjadi konsumsi masyarakat sehari-hari dengan berbagai macam tujuan buruk. Di antaranya, menggagalkan usaha pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.
“Satu kunci penting dalam upaya melawan hoaks adalah, informasi yang benar akurat berdasarkan data serta dapat dipertanggungjawabkan,” ucapnya.
Maka dari itu, lanjutnya, literasi digital sangat penting untuk membuat masyarakat berpikir kreatif, kritis, dan inovatif, dalam menghadapi masalah yang sedang terjadi. Juga mampu memecahkan masalah, berkomunikasi menjadi lebih lancar, serta mampu berkolaborasi dengan lebih banyak orang.
Dengan situasi pandemi yang berlangsung hampir dua tahun, pesan dari Dirjen Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng., menjadi sangat revelan.
Bahwa perguruan tinggi hendaknya menjadi penyejuk dan solusi berbagai masalah di tengah masyarakat dan dunia industri. Bukan menjadi bagian dari masalah.
“Untuk itu marilah kita segenap warga, sivitas akademika Unila khususnya, dan perguruan tinggi di Indonesia pada umumnya, menjadi bagian aktif dalam upaya membangun komunikasi informasi yang benar dan bermanfaat sekaligus mendidik masyarakat,” katanya. [Humas/Angel]
















