(Unila) : Universitas Lampung (Unila) terus melahirkan alumni berdampak yang membawa perubahan nyata bagi masyarakat. Salah satunya adalah Ahyarudin, alumnus Agribisnis Unila angkatan 2018 yang kini menjadi Co-Founder Ruang Pangan.

Ruang Pangan merupakan salah satu komunitas di Lampung yang berfokus pada penanganan sampah makanan (food waste), serta pendistribusian makanan layak yang berlebih kepada masyarakat yang membutuhkan, sebagaimana bank pangan bekerja. Upaya ini sejalan dengan SDGs poin 2 (Zero Hunger), 12 (Responsible Consumption and Production), dan 13 (Climate Action).

Bersama dua rekannya, Reza Latansya (FP’17) dan Elci Oktaria (FP’18), Ahyarudin mendirikan Ruang Pangan pada September 2020 dengan mengusung slogan Bertumbuh dan Berdampak. Slogan ini menjadi nilai yang terus dijunjung dalam setiap langkah Ruang Pangan.

Selama kuliah, Ahyarudin menerima beasiswa penuh dari pemerintah melalui jalur Bidikmisi, serta dua beasiswa swasta bergengsi, Bright Scholarship dari BRI dan Cargill Global Scholarship dari perusahaan Cargill.

Tidak sekadar bantuan finansial, pembinaan dan mentoring dari program beasiswa tersebut membentuk kepribadiannya yang sadar akan nilai sosial dan kepedulian.

Saat ini, Ruang Pangan telah membantu mengurasi sampah makanan di Lampung, melalui lima program unggulan, yaitu Food Rescue, Food Drive, Food Back to Nature, Gleaning, dan Food Creative Campaign.

Melalui program tersebut Ruang Pangan berhasil menyelamatkan lebih dari 12.000 porsi makanan, lebih dari 1.900 aksi sosial telah terselenggara, dan lebih dari 3.000 relawan terlibat aktif dalam setiap kegiatan Ruang Pangan.

Tidak hanya itu, Ruang Pangan telah membantu lebih dari 8.000 warga Lampung, menyelamatkan makanan dengan kisaran biaya lebih dari Rp200 juta, serta menjalin kolaborasi strategis dengan lebih dari 40 pihak, mulai dari lembaga, perusahaan, hingga komunitas lokal.

Bagi Ahyarudin momen berkesan yang ia rasakan adalah saat membagikan makanan kepada anak-anak panti asuhan dan masyarakat menengah ke bawah.

Dari senyum tulus hingga ucapan terima kasih yang sederhana, ia menyadari betapa berharganya makanan ketika disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Kesadaran akan mengurangi sampah makanan dimulai dari lingkup terkecil, yaitu rumah tangga. Ia juga mengajak retail, perusahaan, dan komunitas di berbagai provinsi untuk berpartisipasi aktif dalam penanganan food waste dan food loss.

Mengelola komunitas sosial tentu tidak lepas dari tantangan, seperti mencari mitra perusahaan, pendanaan untuk mengembangkan proyek, dan mengelola relawan dengan karakter beragam, Namun, tim Ruang Pangan selalu memiliki cara untuk bertumbuh bersama.

Ahyarudin berpesan kepada mahasiswa atau alumni Unila agar mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Teruslah berdampak dan berinovasi, jika punya ide apa pun, segera realisasikan dengan baik. Alumni Unila punya potensi cemerlang, tinggal bagaimana dan kapan proses implementasinya,” ujarnya.

Ruang Pangan membuktikan perubahan besar dapat dimulai dari kepedulian terhadap hal yang tampak sederhana, namun bermakna bagi setiap masyarakat yang membutuhkan. [Magang_Raissa Mutiara Khansa]

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here

77 − = 67